
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan populasi dunia yang telah mencapai 8 miliar orang. Jumlah ini melonjak drastis sebanyak 1 miliar hanya dalam 11 tahun.
Pada tahun 2011 penduduk dunia tercatat mencapai 7 miliar. PBB mengatakan bahwa pertambahan populasi yang cepat disebabkan oleh beberapa hal.
Pertama, bertambahnya rerata usia manusia karena perbaikan kesehatan masyarakat, nutrisi, kebersihan pribadi dan ketersediaan obat-obatan. Kedua, karena hasil dari tingkat kesuburan yang tinggi dan terus-menerus di beberapa negara.
Lantas jika penduduk dunia terus bertambah, berapa sebenarnya daya tampung ideal Bumi bisa mendukung kehidupan manusia?
Awal Populasi Manusia
Dikutip dari Live Science, populasi manusia sekitar 300.000 tahun yang lalu, saat homo sapiens pertama kali muncul, total populasi hanya berkisar 100 hingga 10.000 orang.
Kepala Laboratorium Populasi di Universitas Rockefeller dan Universitas Columbia di New York City, Joel E. Cohen mengatakan, dari jumlah tersebut, butuh waktu sekitar 35.000 tahun untuk membuat populasi manusia menjadi dua kali lipat.
Kemudian terus meningkat setelah penemuan pertanian antara 15.000 dan 10.000 tahun yang lalu, jumlah penduduk Bumi berkisar antara 1 juta dan 10 juta orang.
Baru pada abad ke-16, waktu yang dibutuhkan populasi untuk berlipat ganda turun menjadi 300 tahun, dan pada pergantian abad ke-19 hanya butuh 130 tahun.
Namun, dari tahun 1930 hingga 1974, populasi bumi berlipat ganda lagi, hanya dalam waktu 44 tahun.
Daya Tampung Ideal Bumi
Cohen menerangkan, pada tahun 1679, seorang ilmuwan dan penemu mikroskop, Antoni van Leeuwenhoek, memprediksi bahwa Bumi dapat mendukung kehidupan 13,4 miliar orang.
Selama lebih dari 40 tahun, penelitian Cohen telah mengumpulkan 65 perkiraan, mulai dari 1 miliar hingga lebih dari 1 triliun orang.
"Sebaran dalam perkiraan berapa banyak orang yang dapat didukung Bumi meningkat dari waktu ke waktu," kata Cohen kepada Live Science.
"Berarti bahwa ada sedikit konsensus tentang berapa banyak Homo sapiens yang dapat didukung planet kita," imbuhnya.
Faktor yang Mempengaruhi Daya Dukung Populasi
Para ilmuwan awalnya menggunakan istilah "daya dukung" untuk menggambarkan berapa banyak kargo yang bisa ditampung sebuah kapal.
Pada abad ke-19, pengelola satwa kemudian menggunakan istilah tersebut dalam pengelolaan kawanan. Lalu para ilmuwan juga menerapkan konsep tersebut pada ekologi untuk menggambarkan populasi maksimum suatu spesies yang dapat didukung oleh habitat tertentu.
"Dalam suatu habitat, suatu populasi akan tetap stabil jika tingkat kelahiran dan kematian sama. Namun perubahan lingkungan, seperti polusi atau penyakit, dapat meningkatkan atau menurunkan daya dukung habitat," ujar Cohen.
Cohen juga menjelaskan bahwa daya dukung dalam hal populasi manusia, bergantung pada kendala alam dan pilihan manusia.
Misalnya, kendala alam termasuk kelangkaan makanan dan lingkungan yang tidak ramah. Pilihan manusia termasuk interaksi antara ekonomi, dan budaya, seperti bagaimana manusia memproduksi & mengkonsumsi barang, serta tingkat kelahiran, rentang hidup rata-rata, dan migrasi.
Sementara itu, Patrick Gerland dari Divisi Populasi PBB di New York mengatakan bahwa masa depan populasi dunia didorong oleh campuran kelangsungan hidup dan reproduksi.
"Jika Anda memiliki rasio dua anak per pasangan, maka Anda dapat terus mencapai ukuran populasi yang kurang lebih stabil. Begitu Anda mendapatkan angka yang lebih kecil dari dua, dari satu generasi ke generasi berikutnya, populasi Anda akan menyusut, atau menurun," paparnya.
"Jika Anda berada di atas itu dan mayoritas orang bertahan, maka populasi Anda akan bertambah."