Bahasa ‘Alay’ Ternyata Sudah Ada di Indonesia Sejak Tahun 1835


Bahasa "alay" atau bahasa gaul di Indonesia ternyata tidak hanya berlangsung pada zaman sekarang, tapi telah muncul sejak tahun 1835 silam. Hal tersebut dikemukakan SST. Wisnu Sasongko, pakar bahasa dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa RI.

Menurut dia, bahasa alay ditemukan pada naskah bertuliskan huruf Jawa kuno, yang berjudul "Angling Dharma". Dalam naskah itu, kata ‘ratu’ ditulis dengan menggunakan kata "Ro" sebanyak tujuh kali, sehingga terbaca sebagai ratu. Padahal jika merujuk pada tata bahasa Jawa kuno, semestinya kata ratu ditulis dengan menggunakan "Ro", "To" dan "Wulu".

"Kalau hanya ditulis dengan Ro sebanyak tujuh kali, maka artinya menjadi tujuh atau pitu sehingga terbaca `R` dan `Tu`," jelasnya. Untuk itu, menurutnya, bahasa alay senantiasa ada setiap zaman, namun hal itu tidak perlu dikhawatirkan merusak tatanan bahasa Indonesia.

"Sifatnya hanya sementara, tidak akan bertahan lama," kata dia.