Bagaimana Adolf Hitler Bisa Menjadi Pemimpin Jerman?


Hitler dari awal memang nasionalis Jerman. Dia benar-benar cinta dengan Jerman dan hal-hal yang berbau Jerman.

Hitler punya hubungan yang buruk dengan ayahnya. Ayahnya membesarkannya dengan keras, dan kerap memukulinya. Kebetulan juga, ayahnya seorang yang pro-Austria, sehingga kecintaan Hitler pada Jerman bertentangan dengan ayahnya.

Dia dimanja ibunya. Ketiga kakak kandungnya mati saat masih bayi. Hitler adalah anak pertama sang ibu yang bertahan hidup. Salah satu adik kandungnya juga meninggal di usia 6 tahun (waktu itu Hitler 10 tahun). Sejak saat itu, Hitler mulai menjadi anak "bermasalah".

Ayahnya ingin Hitler menjadi pejabat. Tapi Hitler ingin menjadi seniman.

Hitler gagal masuk sekolah seni di Vienna. Tak lama kemudian ibunya meninggal. Hitler hidup di jalanan di Vienna sebagai pelukis jalanan. Sentimen anti Yahudi cukup kuat di Vienna, termasuk walikotanya yang didukung Hitler. Dari surat kabar buatan kelompok kanan, Hitler pun mulai beranggapan bahwa ras Arya adalah ras paling murni, sedangkan Yahudi adalah yang paling rendah.

Hitler meninggalkan Austria yang dianggapnya penuh ras rendahan, dan pindah ke Munich, Jerman. Di sini ia kemudian direkrut menjadi tentara untuk Perang Dunia I. Walaupun ikut perang, Hitler senang dengan pertemanan yang terbentuk di antara prajurit, dan menganggap masa-masa itu adalah masa-masa terindahnya. Ia juga mendapat penghargaan Iron Cross atas keberaniannya dalam perang.

Tahun 1916, Hitler terluka. Ia kembali ke Jerman untuk dirawat. Saat itu ia marah karena melihat sentimen anti perang yang berkembang di masyarakat Jerman. Sentimen anti perang ini dianggapnya sebagai ide atau kampanye kaum komunis dan Yahudi.

Pada 1918, Hitler terluka lagi dan dirawat. Pada saat itu, Jerman akhirnya menyerah dan menandatangani perjanjian Versailles yang isinya memberatkan Jerman. Hitler semakin marah, dan lagi-lagi kesalahan ditimpakan pada komunis dan Yahudi.

Karena Jerman harus mengurangi pasukannya, Hitler kemudian "dimutasi" ke bagian intel. Karena komunisme mulai marak dan Presiden Friedrich Ebert takut dengan komunisme, Hitler ditugaskan untuk memata-matai partai baru yang dicurigai komunis.

Salah satu partai baru tersebut adalah Partai Buruh Jerman. Hitler pun memata-matai kelompok tersebut. Ternyata, partai ini berhaluan nasionalis dan memiliki ideologi yang sama dengan Hitler. Hitler pun bergabung dengan Partai Buruh Jerman dan kariernya melejit.

Hitler mengubah nama Partai Buruh Jerman menjadi Partai Buruh Nasionalis Sosialis Jerman atau Nationalsozialistische Deustche Arbeiterpartei (NSDAP) atau nama yang lebih bekennya: NAZI. Hitler juga membentuk Storm Detachment yang menjadi "tukang pukul" partai.

Jerman diterpa krisis ekonomi tahun 1923. Hitler dan partai NAZI membuat kerusuhan. Hitler ditangkap dan diadili. Namun, setelah tahu kalau hakim-hakimnya mempunyai tendensi sayap kanan, Hitler memanfaatkan pembelaannya untuk menyampaikan pandangan politiknya. 

Hitler dihukum 5 tahun di penjara yang "manusiawi", di mana dia menulis bukunya, Mein Kampf. Hitler cuma menghabiskan waktu 9 bulan di penjara.

Tahun 1928, krisis semakin parah, imbas depresi besar di AS. Rakyat Jerman semakin terpolarisasi antara kelompok komunis dan kelompok fasis. Partai NAZI terus menanjak popularitasnya sampai tahun 1932, di mana mereka berhasil menang Pemilu.

Meskipun demikian, dalam pemilihan presiden, Hitler kalah dari Hindenburg, seorang mantan Jenderal di Perang Dunia I. Selanjutnya, Hitler meminta agar diberi jabatan Kanselir. 

Franz von Papen dari partai Konservatif Moderat menjadi "calo" untuk Hitler. Ia berhasil meyakinkan Hindenburg agar Hitler diberi jabatan Kanselir, dia sebagai wakil Kanselir, dan para oligarki di partainya mendapat proyek pemerintah. Jadi Hitler bisa tetap dikontrol sebagai boneka.

Tahun 1933, gedung parlemen Jerman terbakar. Ahli sejarah mencurigai partai NAZI sebagai biang keroknya. Tapi pada waktu itu, Hitler menyalahkan komunis. Presiden Hindenburg akhirnya setuju untuk memberi mandat kepada Hitler untuk membereskan komunis. Hitler menggunakan kesempatan ini untuk memenjarakan komunis dan lawan-lawan politik lainnya.

Tak lama setelah itu, presiden Hindenburg mati karena lanjut usia. Hitler kemudian menyarankan UU baru yang membuat dia bisa menjadi penguasa (diktator) atas Jerman. UU ini disetujui parlemen. Hitler pun menjadi diktator atas Jerman.

Pemimpin SA, Ernest Rohm, ingin agar SA di-upgrade menjadi tentara dan menggantikan peran militer. Tapi hal ini membuat militer Jerman tidak senang. Karena membutuhkan dukungan militer, Hitler membunuh Rohm dan lawan-lawan politik yang masih tersisa, dalam sebuah peristiwa yang disebut "The night of the long knife".

Militer yang sudah puas bahwa fungsi mereka tidak akan digantikan, kini mendukung penuh Hitler. Sekarang Hitler benar-benar memiliki kekuasaan absolut.