
Adolf Hitler bunuh diri bersama istrinya, Eva Braun, di bunker bawah tanah Berlin pada waktu Soviet sudah mengepung dan membombardir kota itu habis-habisan. Hitler menembak pelipisnya dengan pistol, sedangkan Eva menelan sianida.
Pemerintah Nazi Jerman (Presiden baru Karl Donitz) membuat pengumuman palsu bahwa Hitler gugur dalam perang melawan Soviet, berhasil menyelamatkan banyak orang Jerman. Ini tentunya upaya putus asa propaganda Nazi menjelang kekalahan mereka.
Sesuai permintaan Hitler, mayat mereka dibakar. Mungkin karena Hitler melihat nasib Mussolini yang mayatnya dijadikan tontonan dan dipermalukan.
Pihak Soviet berupaya merahasiakan kematian Hitler dan juga lokasi penguburannya, karena tidak mau pengikut Nazi menjadikannya martir dan motivasi baru untuk melawan. Jadi setelah dikubur dan digali dan dikubur lagi, akhirnya kepala KGB, Yuri Andropov, memerintahkan sisa-sisa mayat Hitler dan Braun dibakar lagi dan dihancurkan sama sekali, untuk kemudian dihanyutkan abunya di sungai Biederitz.
Pihak pemerintah Soviet masih terus menyatakan bahwa Hitler masih hidup, dan tinggal di Spanyol atau Argentina. Mungkin untuk mencegah dia jadi martir. Intelijen Inggris sempat menindaklanjuti dengan penyelidikannya sendiri, dengan hasil nihil.
Sementara di 1940-an dan 1950-an, FBI dan CIA juga masih melakukan penyelidikan kemungkinan-kemungkinan Hitler masih hidup.
Tapi sampai sekarang, tidak ada keraguan lagi bahwa Hitler memang mati bunuh diri, dari banyak kesaksian, buku-buku, dan dokumen-dokumen, yang dideklasifikasi.