
Umat muslim diperingatkan mengenai akan datangnya Dajjal, menjelang hari kiamat. Kedatangan Dajjal di akhir zaman bukan hanya akan menjadi tanda bahwa kiamat akan segera tiba, tapi juga menjadi cobaan terberat bagi umat manusia. Karena pada masa itu Dajjal akan menciptakan kerusakan yang akan menggelincirkan banyak manusia dari keimanannya.
Hingga saat ini, Dajjal belum muncul, sehingga manusia pun belum dapat melihat wujudnya. Namun, ternyata, di masa lalu telah ada laki-laki yang pernah bertemu dan melihat Dajjal, bahkan bercakap-cakap dengannya. Hal itu dikisahkan dalam hadist Nabi sebagai berikut.
Dikisahkan bahwa ada seorang lelaki sahabat Rasulullah yang pernah melihat wujud asli dan bertemu dengan Dajjal. Rasulullah SAW menjelaskan dalam satu riwayat Imam Muslim, diriwayatkan dari Fatimah binti Qais, bahwa beliau radhiallahu ‘anhu berkata:
“Saya mendengar juru panggil Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru, ‘Shalat jamaah! Shalat jamaah!’ (panggilan seperti ini biasanya hanya pada waktu shalat, atau apabila ada sesuatu yang sangat penting).”
Fatimah binti Qais melanjutkan, “Maka, saya pun pergi ke masjid dan shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan saya berada pada shaf pertama para wanita. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah selesai, beliau duduk di atas mimbar. Setelah shalat berjama’ah, Rasulullah menahan para sahabat dan bersabda:
“Demi Allah, sesungguhnya aku mengumpulkan kalian bukan untuk suatu kabar gembira atau kabar buruk, tetapi karena Tamim ad-Dari yang kini telah memeluk Islam dan membaiatku. Ia telah berkata kepadaku terkait suatu perkataan yang pernah kukatakan kepada kalian tentang al-Masih ad-Dajjal.”
Lalu beliau menceritakan pengalaman Tamim ad-Dari tersebut:
“Ia mengisahkan perjalanannya kepadaku, bahwa ia berlayar dengan sebuah kapal laut bersama 30 laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam. Kemudian mereka terombang-ambing oleh ombak (badai) selama beberapa hari. Hingga mereka terdampar di sebuah pulau di tengah laut, di daerah tempat terbenamnya matahari. Lalu mereka duduk (istirahat) di suatu tempat, yang terletak sangat dekat dengan kapal.
“Setelah itu, mereka masuk ke pulau tersebut, dan bertemu seekor binatang yang berbulu lebat, hingga mereka tidak dapat memperkirakan mana ekor dan mana kepalanya, karena tertutup oleh bulunya yang terlalu banyak.
“Mereka berkata, ‘Celaka, dari jenis apakah kamu ini?’
“Makhluk itu menjawab, ‘Saya al-Jassasah (Pengintai)’.
“Mereka bertanya, ‘Apa al-Jassasah itu?’
“Tanpa menjawab, makhluk itu berkata, ‘Hai orang-orang, pergilah kalian kepada laki-laki yang ada di sana. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita dari kalian!’
“Tamim ad-Dari berkata, ‘Ketika ia telah menjelaskan kepada kami tentang laki-laki itu, kami terkejut karena mengira ia adalah setan. Lalu kami berangkat memasuki tempat laki-laki tersebut, di sana terdapat manusia paling besar (yang pernah kami lihat) dalam keadaan terikat sangat kuat. Kedua tangannya terikat ke pundak, serta antara dua lutut dan kedua mata kakinya terbelenggu besi.’
“Kami berkata, ‘Celaka, siapa kamu ini?’
“Laki-laki itu menjawab, ‘Kalian mampu menemukanku, takdir telah menentukan kalian akan menyampaikan kabar kepadaku, maka kabarkanlah kepadaku siapa kalian.’
“Mereka menjawab, ‘Kami orang-orang Arab yang berlayar dengan kapal, tiba-tiba kami menghadapi laut yang berguncang, hingga kami terombang-ambing di tengah laut selama satu bulan, dan teradamparlah kami di pulau ini.’
Baca lanjutannya: Kisah Lelaki yang Pernah Bertemu dan Melihat Sosok Dajjal (Bagian 2)