
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur memang terkenal sebagai sosok yang jenaka. Banyak pejabat dan pemimpin negara yang dibuat tergelak oleh cerita-cerita lucu Gus Dur. Tak terkecuali Presiden ke-9 Israel, Shimon Peres.
Gus Dur menyarankan kepada Shimon agar Israel melakukan kebijakan impor kutang dari negara Prancis, karena menurut Gus Dur akan menghasilkan keuntungan dua kali lipat.
Bingung dengan saran Gus Dur, Shimon bertanya bagaimana caranya. Gus Dur kemudian membeberkan ide brilian yang sungguh lucu, sampai konon Presiden negara penginvasi Palestina tersebut tertawa hingga terbatuk-batuk.
"Imporlah kutang dari Prancis, setelah itu potong jadi dua, setelah dipotong baru dijual. Kutang yang aslinya hanya bisa dipakai satu orang, di Israel bisa dipakai dua orang, asal dipotong dulu. Jangan lupa tali-tali pengikatnya dibuang dulu. Kalian bisa memakai kutang sebagai topi untuk pergi ke tembok ratapan," celoteh Gus Dur
Lelucon tersebut membuat Presiden Shimon Peres terbahak-bahak, mengingat topi khas Yahudi di Israel, yang bernama Kipah, memiliki bentuk bulat dan dipakai hanya menutupi ubun-ubun.
Bisa Berbicara Enam Bahasa Asing
Abdurrahman Wahid muda sempat mengenyam pendidikan di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Saat itu bahkan Gus Dur aktif dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia bersama karibnya, KH Ahmad Mustofa Bisri, akrab disapa Gus Mus.
Sebagai mantan pelajar di Kairo, Mesir, sudah tentu kemampuan Bahasa Arab Gus Dur tak bisa diragukan. Tapi nyatanya, Gus Dur tidak hanya fasih berbahasa Arab. Gus Dur juga kerap melakukan pembicaraan dengan menggunakan setidaknya enam bahasa asing sepanjang hidupnya.
Fakta tersebut dilontarkan oleh Priyo Sambadha lewat akun Twitter pribadinya.
"Sampai detik ini saya tidak tahu pasti berapa bahasa #GusDur menguasai. Tapi saya pernah dengar beliau bicara dalam Bahasa Arab, Inggris, Spanyol, Jerman, Belanda dan Perancis. Minimal berbasa-basi beberapa saat dengan jurnalis asing. Kalau Bahasa Arab dan Inggris sih jelas sangat fasih," tutur Priyo Sambadha.
Keilmuan
Abdurrahman Wahid merupakan seorang ulama besar dan juga cendekiawan yang terkenal mempunyai pandangan moderat.
Julukan Gus Dur adalah gabungan dari gelar kehormatan bagi para anak Kyai (Gus) dengan nama pendeknya (Dur). Dia sendiri memang lebih suka dipanggil dengan sebutan Gus Dur.