
Berada di zona nyaman bisa dibilang sedang bekerja tanpa risiko besar. Orang yang bekerja di zona nyaman cenderung tidak terlalu takut atau khawatir karena tidak ada risiko dalam pekerjaannya. Alhasil, performa kerja mereka cenderung stabil dan netral, tanpa peningkatan yang signifikan. Mengapa demikian?
Ada percobaan pada tikus yang dilakukan oleh Roberts dan John Dodson pada tahun 1907, menjelaskan hubungan antara kecemasan dan prestasi. Eksperimen dilakukan dengan memberikan kejutan listrik yang meningkat, tetapi hanya pada titik tertentu pada tikus yang ditempatkan di labirin. Ternyata, tikus semakin terpacu untuk menyelesaikan labirin tersebut.
Sampai sekarang, seperti yang dijelaskan dalam Yerkes & Dodson, perilaku ini sebenarnya rasional dan sesuai untuk manusia. Hukum ini menjelaskan bagaimana orang merespons atau bereaksi terhadap rangsangan yang menimbulkan rasa takut. Menanggapi rangsangan ini, manusia dapat melakukan tiga hal. Melawan (memenuhi tantangan), lari (atau sembunyi), atau membeku (lumpuh).
Hal ini bisa terjadi karena sistem saraf manusia memiliki zona gairah yang disebut goldilock. Jika kamu berada di zona nyaman terlalu lama, kamu akan mulai merasa bosan. Namun, terlalu jauh ke dalam zona nyaman juga dapat menghambat kemajuan.
Stres dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan. Dimulai dari penampilan, produktivitas kerja, dan tentunya kesehatan. Bahkan stres dapat menunda jadwal tidurmu.
Kemudian, hal tersebut akan sangat berpengaruh pada kehidupanmu, seperti gejala ringan wajah jadi kusam, dan kamu bahkan tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaan dan kehilangan motivasi.
Dr Matthew Zawadzki, asisten profesor psikologi di University of California, menunjukkan bahwa stres menyebabkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan kadar hormon.
Karena itu, masuk akal jika mengalami stres jangka panjang atau kronis tidak baik untuk kesehatan. Bahkan, para ahli kesehatan mengatakan bahwa stres yang berlebihan merupakan silent killer yang dapat menyebabkan kematian dini, baik sakit maupun bunuh diri.
Menghabiskan waktu di zona nyaman bisa jadi membosankan, melelahkan, dan tidak menyenangkan. Terkadang kamu juga memimpikan kehidupan atau petualangan lain. Sayangnya, kamu masih ragu atau takut untuk keluar dari zona tersebut. Namun, ada beberapa alasan mengapa kamu perlu keluar dari zona nyaman:
- Hal ini dapat mendorongmu untuk menemukan lebih banyak potensi yang kamu miliki.
- Hidupmu akan lebih menarik karena dapat menjelajahi dirimu sendiri.
- Dapat menjadi cara yang tepat untuk mengenali diri sendiri.
- Keluar dari zona nyamanmu dapat memberi lebih banyak rasa bahagia saat menemukan dan mengalami hal-hal baru yang menyebabkan pelepasan dopamin.
- Memperluas hubungan sosial antara kamu dengan teman dan kolega baru.
- Jika kamu benar-benar melakukannya dengan baik, kamu akan puas.
- Kamu bisa membuat dirimu menjadi orang yang lebih percaya diri.
Studi yang diterbitkan dalam Behavioral Medicine Annual Report meneliti bagaimana 100 orang dewasa menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Peserta menggunakan monitor jantung, dan menyelesaikan survei rutin untuk melaporkan bagaimana mereka berperilaku dan merasa.
Hasilnya menunjukan, dalam jangka waktu tiga hari, peneliti menemukan bahwa 34% orang yang melakukan aktivitas menyenangkan tidak mengalami stres. Tidak hanya merasa bahagia, tetapi detak jantung mereka lebih stabil dan mereka merasa tenang selama berjam-jam.
Penelitian ini mengemukakan bahwa hobi adalah kegiatan yang dapat menenangkan perasaan seseorang. Di sisi lain, saat stres, banyak yang berpendapat tidak punya waktu atau tenaga untuk menekuni hobinya. Padahal, orang stres membutuhkan lebih banyak hobi. Inilah pentingnya hobi dalam manajemen stres yang dialami seseorang.