
Disertasi jadi syarat kelulusan di program S-3 dengan maksud memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menunjukkan bahwa dia memahami (mengikuti) perkembangan mutakhir pengetahuan ilmiah di bidang ilmunya, dan memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu itu melalui penemuan baru yang orisinal, yang dilaporkannya secara tertulis.
Suatu disertasi hakikatnya adalah pengembangan lebih lanjut dari suatu tesis. Dengan kata lain, pengajuan suatu proposisi teoritis dan teknik penulisan baku seperti tesis adalah hal yang mutlak.
Namun, yang membedakan dari tesis adalah keluasan (ekstensif) dan kedalaman (depth) dari pembuktian tesa yang harus lebih advance. Idealnya, suatu disertasi harus lebih dari sekadar pengujian teori, lebih lanjut ia membuka kemungkinan pengajuan suatu terobosan teoritis yang baru.
Jadi kalau bisa semacam “theory building”. Kalaupun belum memungkinkan dilakukan “theory building”, paling tidak ada sesuatu yang “baru” dihasilkan dari suatu karya disertasi. Karenanya, metodologi penelitiannya pun harus lebih “advance”, karena concern-nya lebih kepada membuat model teoritis baru.