3 Jenis Dinosaurus Herbivora Paling Mematikan di Zaman Purba


Banyak orang mengenal Tyrannosaurus dan Velociraptor. Mereka dinosaurus yang mematikan, meskipun Velociraptor asli tidak sebesar yang digambarkan di film.

Kita lebih fokus pada dinosaurus karnivora, jika membahas dinosaurus mematikan, karena pekerjaan karnivora adalah berburu. Sampai kita melupakan bahwa herbivora bisa sangat berbahaya, karena mereka juga tidak mau mati diburu dinosaurus karnivora. Berikut ini di antaranya.

Ankylosauria

Ankylosauria adalah hewan purba dengan perisai tulang yang pantas dipamerkan, dan terutama godam berupa gumpalan tulang di ujung ekor mereka.

Godam Ankylosauria terbuat dari beberapa tulang yang menyatu, dengan berat beberapa puluh kilogram, dan diameternya bisa lebih dari setengah meter. Bahkan ada jurnal tentang hipotesis bagaimana jadinya jika seorang manusia terkena benturan dari godam ekor Ankylosauria. Bahkan dinosaurus pemakan daging besar harus berhati-hati pada senjata ini.

Stegosauria

Khususnya untuk Stegosaurus, member terbesar dari kelompok ini. Perlindungan mereka memang tidak seekstrem Ankylosauria. Cuma pelat-pelat tulang saja yang mengintimidasi, dan ekornya yang berduri.

Seberapa berbahaya ekor berduri Stegosaurus, yang disebut thagomizer?

Thagomizer Stegosaurus diketahui pernah menjatuhkan Allosaurus, alias Singa Jurasik, dengan tusukan ke tulang belakang.

Sauropoda

Kebanyakan Sauropoda berukuran raksasa. Makin besar, makin mematikan. Kenapa? Karena mereka memiliki momentum yang besar akibat massa tubuh mereka yang besar. Dengan momentum besar, mereka tidak perlu melakukan gerakan cepat untuk bisa melukai. 

Sepakan sekilas dari kaki depan atau belakang Sauropoda raksasa bisa mementalkan Theropoda yang tidak hati-hati. Sekali pijak, Sauropoda mampu menggepengkan bahkan dinosaurus karnivora terbesar.

Ada fosil Aucasaurus, dinosaurus karnivora berukuran sedang, yang ditemukan di Argentina. Tengkoraknya hancur. Paleontolog menduga, dari bentuk kehancuran tengkoraknya, bahwa dinosaurus ini terinjak (atau diinjak) Sauropoda raksasa di zamannya. Bahkan jejak kaki Sauropoda raksasa pun mematikan untuk hewan berukuran kecil.

Fosil-fosil jejak kaki Sauropoda raksasa yang ditemukan di Tiongkok memberitahu kita bahwa jika Sauropoda berjalan di tanah berlumpur, jejak kaki mereka mampu mengubah area sekitarnya jadi lumpur isap yang memerangkap banyak hewan kecil. Paleontolog telah menemukan fosil mamalia, kura-kura, kadal, dan dinosaurus kecil yang terjebak lalu mati di bekas jejak Sauropoda raksasa.