
Entah benar atau tidak, ada sebuah anekdot menarik dari India. Dahulu kala, ketika masa penjajahan Inggris di India, pernah ada satu masa dimana banyak kejadian penduduk yang mati karena digigit ular kobra.
Singkat cerita, karena peristiwa ini meresahkan, pemerintah akhirnya mengeluarkan sebuah kebijakan: tersedia hadiah kepada warga yang berhasil menangkap ular kobra.
Warga pun mulai menangkap dan membunuh ular kobra, dan menyerahkannya ke pemerintah. Everybody happy.
Tak lama berselang, ternyata beberapa warga menyadari, lebih mudah beternak ular kobra daripada menangkapi yang liar. Alih-alih menangkap ular, mereka kemudian malah beternak, memberi makan ular, dan menghasilkan steady income dari kebijakan pemerintah tersebut.
Pemerintah pusing, ular tidak kunjung habis, budget membengkak, dan tahu warga beternak ular kobra. Lalu dibatalkanlah kebijakan itu.
Tapi kemudian malah lebih parah. Warga yang sudah telanjur beternak kobra, melihat tidak ada lagi insentif dari beternak kobra. Daripada mengeluarkan biaya memberi makan kobra, lebih efisien melepaskan semua ularnya.
Akhirnya, jumlah ular kobra malah lebih banyak dari sebelumnya.
Peristiwa ini terkenal dengan nama the cobra effect.
Apa yang bisa dipelajari dari ini?
Apa yang terjadi ketika kita memberikan insentif pada seseorang terlalu lama? Adanya insentif pada masalah akan mendorong seseorang untuk membuat masalah selalu ada, bahkan menghentikan kegiatan yang lebih produktif yang malah merugikan.
Tanpa hadiah pun, seseorang yang telah terpenuhi standar hidupnya akan menjaga kondisi lebih kondusif, daripada harus sibuk dengan membuat atau mempertahankan masalah.
The Cobra Effect bisa dilihat tidak sengaja teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pekerjaan, perusahaan, psikologi, motivasi, keuangan, dan banyak lagi.
Apple
Pada tahun 2017, Apple mengakui bahwa yang memperlambat kecepatan iPhone adalah baterai mengalami degradasi. Supaya tidak kehilangan muka, Apple menawarkan penggantian baterai US$ 79 menjadi US$ 29.
Biaya yang lebih rendah ini menyebabkan lebih banyak orang menukar baterai pada tahun 2018, alih-alih beli model iPhone terbaru. Sehingga mempengaruhi penjualan iPhone baru, dimana iPhone baru harganya mencapai US$ 1.449.
Pada Januari 2019, Apple rugi $ 9 miliar karena lemahnya permintaan iPhone. Penyebabnya banyak orang mengganti baterai.
Melambatnya penjualan iPhone dapat dikaitkan dengan banyak alasan eksternal juga (ponsel China yang lebih baik, aplikasi yang lebih baik di ponsel Android, dll), tetapi strategi penggantian baterai adalah ide internal. Akan lebih baik jika tim Apple berpikir dari sudut pandang the cobra effect.
Kantor
Untuk membuat karyawan bekerja sama, saling membantu dan mendorong kerja tim, manajemen memperkenalkan e-card "Terima kasih". Siapa pun yang membantu orang lain akan mendapatkan e-card. Dan e-card dapat ditebus insentif tunai dalam gaji pada akhir bulan.
Jadi, orang ingin mengumpulkan lebih banyak "insentif" dengan membantu karyawan lain. Sejauh ini bagus, sampai ketika karyawan menyadari e-card dapat dikumpulkan dengan cara yang jauh lebih mudah. Mereka hanya akan memberi dan menerima kesepakatan dengan orang-orang dari departemen lain, win-win untuk keduanya.
Hal ini menyebabkan sejumlah besar e-card jadi insentif pada akhir bulan, tanpa bantuan nyata dan tanpa kerja tim yang nyata. Anggaran untuk insentif ini menembus atap. Akhirnya, manajemen menyadari celah itu, dan menerapkan beberapa persetujuan manajer tiap bagian sebelum kartu elektronik diberikan.
Motivasi
Terkadang, yang kita butuhkan untuk berhasil malah berkebalikan secara intuitif. Maksudnya begini. "Wah, kalau saya mau berhasil, maka saya harus follow orang-orang sukses, nih. Follow FB, follow IG, dsb".
Padahal mungkin kita sudah overwhelming dengan motivasi dan ilmu. Tanpa sadar mungkin, ilmu kita sudah banyak dan sudah cukup untuk mengantarkan kita menuju apa yang kita visualisasikan sebagai keberhasilan.
Jadi, yang tadinya sebuah hal tersebut harusnya bermanfaat, malah berlawanan dengan kenyataannya terhadap diri kita. Haus motivasi, gila ide, numpuk inspirasi, tapi eksekusi nol.
Pertanian
Di Afghanistan, satu dekade yang lalu, sebuah program bantuan terkenal membayar petani untuk beralih dari menanam opium ke tanaman lain. Bisakah Anda menebak apa yang terjadi? Semakin banyak petani mulai menanam opium, untuk mendapatkan pembayaran untuk beralih.
Anak
Pas nangis meronta-ronta dikasih ponsel, dituruti apa maunya, tidak dilatih, orang tua tidak mengerti tantrum. Jangan heran, anak akan menggunakan "senjata" rengekan untuk mendapatkan keinginannya, ke depannya dan terus menerus.
Ketika remaja, keinginannya makin besar, misal motor. Ketika tidak dituruti, teve atau rumah dibakar, dan lebih buruk melukai orang tuanya.
The cobra effect di India mirip dengan rat with no tails di Vietnam, bedanya insentif cobra bounty oleh pemerintahan kolonial Inggris, sedangkan insentif rat bounty oleh pemerintahan kolonial Prancis.
Cara kerjanya sama, ada masalah dari kedua hewan tersebut, dan pemerinah setempat memberikan bounty. Ketika bounty dihentikan, peternak/spekulan melepaskan binatang tersebut karena tidak bernilai. Dan masalah kembali lebih buruk.
Lain kali jika memiliki ide cemerlang, lempar ke diri sendiri, atau kumpulkan orang-orang, dan pikirkan the cobra effect sebelum menerapkan gagasan itu.
Selalu ada cara untuk menyempurnakan ide dan meminimalkan implikasi negatif, dengan menghabiskan waktu sejenak sebelum mengeksekusi atau mengumumkannya.