Mengapa Korban Kecelakaan Sebaiknya Tidak Langsung Diberi Minum?


Salah satu kebiasaan masyarakat Indonesia ketika menolong korban kecelakaan adalah memberikan air untuk diminum. Alasannya, agar korban merasa lebih tenang. Namun sebenarnya, tindakan tersebut cukup berbahaya. Sebab, bisa menyebabkan korban justru tersedak air minum yang disuguhkan. 

Perlu diketahui bahwa detak jantung seseorang yang mengalami kecelakaan akan meningkat drastis dan tidak beraturan, usai mengalami kecelakaan. Sebab, korban merasa terkejut atas kejadian mendadak yang menimpanya tersebut. 

Oleh karena itu, memasukkan apa pun melalui mulut yang merupakan bagian dari saluran pernapasan justru berpotensi membahayakan korban. 

"Bisa tersedak karena saluran pernapasannya tertutup," kata pegiat safety driving sekaligus Training Director dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu. 

Selain itu, lanjut Jusri, mungkin korban mengalami luka pada tubuh bagian dalam. Misalnya, cedera terjadi pada area perut. Pemberian air minum justru berpotensi memperburuk keadaan korban. 

Menurut Jusri, jika tidak memahami teknik pertolongan pertama pada korban kecelakaan, hal yang sebaiknya dilakukan adalah segera menghubungi pihak terkait, seperti polisi atau pihak rumah sakit terdekat. Sehingga korban bisa segera mendapatkan penanganan yang benar. 

Jusri mengatakan, angka statistik menunjukkan banyak kesalahan prosedur pertolongan pertama yang dilakukan terhadap korban. Sehingga, kondisi korban justru semakin buruk setelah ditolong. Bahkan, beberapa diantanya berujung pada kematian. 

"Sebaiknya jangan melakukan apa-apa kalau nggak tahu teknik memberikan pertolongan pertama. Kalau sudah terdidik atau pernah mengikuti pelatihan, nggak apa-apa ikut menolong korban," kata Jusri.