Mengapa Bangsawan Eropa Lebih Suka Tinggal di Rumah Tua?


Mengapa kalangan tertentu di Eropa, khususnya bangsawan, lebih memilih menggunakan rumah secara turun temurun, dibanding membangun baru?

Rumah tidak hanya sekadar tempat bernaung. Bagi orang Eropa, dalam rumah ada banyak cerita dan sejarah yang menarik. Sehingga, saat mewariskan sebuah rumah, mereka juga mewariskan cerita, silsilah, dan kenangan keluarga mereka. 

Banyak kastil dan rumah tua yang masih terus dihuni oleh keturunan mereka yang membangunnya. Melankolis, rumah tua dianggap lebih memiliki pesona dibandingkan rumah modern, karena melaluinya orang bisa membayangkan motivasi, filosofi dan teknologi yang digunakan oleh mereka yang membangunnya.

Salah satu wujud kecintaan orang Eropa dengan sejarah dan peradaban mereka adalah dengan berusaha melestarikan apa yang mereka punya. Dan insting ini dimiliki oleh sebagian besar orang. 

Mengarsipkan kenangan juga menjadi kebiasaan mereka. Surat-surat adalah korespondensi keluarga. Kebanyakan berasal dari para pria yang sedang menjalankan tugas militer mereka di masa perang.

Bangunan-bangunan yang tua tersebut, selain memiliki nilai sejarah, juga karena orang mengerti nilai yang mereka dapat di masa depan nanti. Banyak orang yang mengincar rumah tua karena nilai historisnya tinggi, dan kadang lebih berkualitas dibandingkan bangunan baru. 

Di zaman sekarang, mendirikan rumah seperti rumah zaman dulu biayanya sangat mahal, karena bahan-bahan yang diperlukan seperti batu, kayu atau keramik khas zaman dulu tidak mudah didapat, dan kalaupun bisa ditemukan harganya mahal. 

Bangunan modern sebenarnya lebih murah dan lebih gampang dibangun, karena tidak memerlukan skill khusus, dan karena lebih standar. Misalnya, tak banyak tukang sekarang yang bisa memasang plafon kayu secara manual yang bisa menahan berat puluhan ton seperti yang ada di rumah kuno. 

Selain karena adanya nilai sentimental, rumah tua memberikan keuntungan terutama dari segi fiskal. Pajak rumah tua jauh lebih murah dibandingkan bangunan modern.