Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Maria Montessori, Tokoh yang Mengubah Wajah Pendidikan Dunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Maria sering mengunjungi Mario, dan tidak lama kemudian dia mengetahui bahwa Maria adalah ibunya. Sebuah ikatan yang kuat terjalin, dan di tahun berikutnya ia bekerja sama dan melakukan perjalanan dengan ibunya, melanjutkan pekerjaan setelah kematiannya.
Kemudian, pada tahun 1901, Montessori menceburkan diri ke dalam filsafat pendidikan dan antropologi yang dipelajarinya sendiri, dan terpaksa harus meninggalkan Sekolah Orthophrenic. Tahun 1904, ia menjadi pengajar Fakultas Pedagogis di Universitas Rome, Italia.
Jabatan itu dipegangnya sampai 1908. Dalam satu perkuliahan, dia mengatakan kepada murid-muridnya:
"Subjek penelitian kita adalah kemanusiaan; tujuan kita adalah untuk menjadi guru. Sekarang, apa yang benar-benar membuat seseorang menjadi guru adalah kecintaan terhadap anak manusia; itu cinta yang akan mengubah tugas sosial pendidik ke dalam kesadaran yang lebih tinggi akan misi."
Montessori kemudian mendapatkan kesempatan untuk bekerja dengan anak-anak normal dan menerapkan materi pendidikan yang ia kembangkan di Sekolah Orthophrenic. Pada 6 Januari 1907, ia mendirikan Casa dei Bambini atau 'Rumah Anak' yang pertama.
Montessori berkata, "Saya punya perasaan aneh yang membuat saya mengumumkan dengan tegas bahwa ini adalah suatu usaha pembuka yang nantinya akan dibicarakan oleh seluruh dunia.”
Montessori kemudian menemukan sebuah pencerahan. Ternyata anak-anak yang ditempatkan di lingkungan yang didesain sedemikian rupa, mampu mengembangkan dirinya sendiri secara lebih signifikan.
Dia kemudian melihat ini sebagai auto-pendidikan. Pada tahun 1914 ia menulis, "Aku tidak menciptakan metode pendidikan, hanya memberikan beberapa anak-anak kecil kesempatan untuk hidup."
Sekolah Montessori
Sekolah Maria Montessori mendapat sambutan luas. Pada musim gugur 1908, ada lima Casa dei Bambini beroperasi, empat di Roma dan satu di Milan. Anak-anak di Casa dei Bambini membuat kemajuan yang luar biasa, dan dengan segera anak umur 5 tahun bisa menulis dan membaca.
Di beberapa negara bagian dari Swiss yang mayoritas berbahasa Italia juga mulai ancang-ancang untuk mengadopsi Casa dei Bambini.
Maria Montessori memiliki mimpi dan ambisi yang besar untuk menciptakan sebuah pusat penelitian pengembangan pendidikan yang nantinya akan membantu mengembangkan pendekatan dan metode pendidikannya.
Tetapi semua ini tidak berjalan lancar seiring bangkitnya fasisme di Eropa. Pada 1933, semua sekolah Montessori di Jerman telah ditutup, dan, bahkan di Berlin, sebuah patung dirinya dibakar di atas api unggun yang dibuat dari buku-bukunya.
Pada tahun yang sama, Montessori menutup semua sekolahnya di Italia, karena ia bersitegang dengan Bennito Mussolini. Sang Penguasa Italia itu berencana menggabungkan sekolah-sekolah Montessori dengan organisasi fasis miliknya. Tentu saja Maria menolak.
Nampaknya takdir memang menghendaki Maria untuk berpindah-pindah. Pada tahun 1939, Mario dan Maria memulai perjalanan ke India untuk memberikan kursus pelatihan 3 bulan di sebuah wilayah yang disebut Madras.
Di tempat ini mereka melakukan berbagai ceramah dan bahkan hampir selama 7 tahun mereka menghabiskan waktu di sana, diikuti dengan tur ceramah; mereka tidak kembali selama hampir 7 tahun.
Dia menghabiskan musim panas di pedesaan di Kodaikanal. Pengalaman ini memperkaya konsepnya. Di sini dia menemukan momen yang tepat untuk berpikir tentang sifat hubungan antara semua makhluk hidup, tema yang dia kembangkan sampai akhir hidupnya, dan yang kemudian dikenal sebagai pendidikan kosmis, pendekatan untuk anak usia 6 sampai 12. Mereka melatih lebih dari seribu guru di India.
Pada tahun 1946, Maria Montessori dan Mario kembali ke Belanda. Pada tahun 1947, ketika Montessori berusia 76 tahun, ia mendirikan Montessori Centre di London. Ia juga kembali ke Italia dan memulai lagi institusi yang pernah tutup itu.
Pada tahun 1949, dia menerima nominasi pertama dari tiga nominasi untuk Nobel Perdamaian. Keterlibatan publik terakhirnya adalah di London pada tahun 1951, ketika dia menghadiri Kongres Montessori Internasional ke 9. Pada 6 Mei 1952, Dr. Maria Montessori meninggal di rumahnya di Belanda.