Sekolah Montessori terkenal dengan metodenya yang ciamik. Banyak orang memilih menyekolahkan anaknya di sekolah Montessori. Namun, siapakah Maria Montessori?
Maria Montessori lahir pada 31 Agustus 1870 di wilayah Chiaravalle, Region Marche, Italia.
Ayah Maria Montessori bernama Alessandro Montessori, seorang pegawai Kementerian Keuangan di pabrik tembakau. Sedang ibunya bernama Renilde Stoppani.
Pada tahun 1873, Maria Montessori dan keluarganya pindah ke kota Florensia.
Mereka lalu pindah lagi ke Roma, tahun 1875. Montessori mendapatkan pendidikan dasar di sebuah sekolah dasar umum ketika ia berusia 6 tahun.
Maria Montessori kemudian melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah teknik Regia Scuola Tecnica Michelangelo Buonarroti.
Di sanalah ia mempelajari bahasa Italia, aritmetika, aljabar, geometri, akuntansi, sejarah, geografi, dan ilmu alam. Pada tahun 1886, ia lulus dengan nilai dan hasil ujian yang baik.
Pada tahun yang sama, saat berusia 16 tahun, ia melanjutkan pendidikan ke institut teknik Regio Istituto Tecnico Leonardo da Vinci.
Di tempat itu, Maria mempelajari fisika, kimia, botani, zoologi, sejarah, geografi, geometri dan menggambar ornamen, matematika, bahasa Italia serta dua bahasa asing.
Setelah lulus, Maria berkeinginan menjadi dokter, walau ayahnya tegas melarang. Ayahnya tahu sangat sulit bagi wanita pada waktu itu untuk bisa menjadi dokter. Mereka ingin Maria mengambil jurusan pendidikan. Tetapi ia tetap bersikeras. Ia bahkan berkata lantang, "Aku akan menjadi dokter".
Muncul desas-desus bahwa Paus sendiri yang turut campur dalam perkara Maria Montessori.
Akhirnya, pada tahun 1890, Montessori berhasil terdaftar di Universitas Roma untuk mendalami fisika, matematika, dan ilmu pengetahuan alam. Dia lalu menerima diplomanya pada tahun 1892.
Hal ini membuatnya memecahkan rekor sebagai wanita pertama yang memasuki sekolah kedokteran di Italia. Dia juga berhasil mendapatkan berbagai beasiswa di sekolah kedokteran.
Bahkan pada tahun 1897, ia diminta untuk mewakili Italia di Kongres Internasional untuk Hak-Hak Perempuan di Berlin, Jerman.
Perjuangan
Ia kemudian bekerja di sebuah rumah sakit di Italia. Sebagai bagian dari pekerjaannya, dia mengunjungi rumah sakit jiwa Roma untuk orang gila, dan mencari pasien untuk dirawat di klinik.
Dia menceritakan, pada satu kunjungan, penjaga suaka anak-anak mengatakan dengan jijik bagaimana anak-anak meraih remah-remah dari lantai setelah mereka makan.
Maria kemudian menyadari bahwa kamar yang tanpa perabotan membuat anak-anak jadi putus asa, dan mengalami keterlambatan dalam perkembangan sensorik dan kegiatan untuk tangan dan tubuh mereka.
Di titik ini, Maria mulai tertarik mempelajari permasalahan perkembangan anak, khususnya anak-anak yang mengalami cacat mental. Dia mulai rajin membaca semua literatur yang bisa ia dapatkan.
Dalam hal ini, Maria sangat tertarik dan terpengaruh khususnya oleh karya dua orang Perancis pada awal 1900-an, yakni Jean-Marc Itard, yang telah membuat namanya dikenal dengan 'anak liar Aveyron', dan Edouard Séguin, muridnya.
Jean-Marc Itard telah mengembangkan teknik pendidikan melalui indra. Sedangkan muridnya, Edouard Séguin, kemudian menciptakan peralatan praktis dan peralatan untuk membantu mengembangkan persepsi sensorik anak dan keterampilan motorik.
Kemungkinan besar hal inilah yang menjadi inspirasi bagi Montessori dan para penerusnya hingga saat ini.
Selain itu, pada kurun waktu 1897-1898, Maria berusaha memperluas pengetahuannya tentang pendidikan dengan menghadiri kursus di pedagogi, mempelajari karya-karya Rousseau, Pestalozzi, dan Froebel.
Ketia Maria Montessori berusia 28 tahun, ia diminta untuk terlibat dalam Kongres Medis Nasional di Turin.
Pada kesempatan tersebut, dia mengutarakan sebuah teori yang kontroversial. Dengan penuh karisma, ia berkata bahwa kurangnya perhatian yang memadai untuk anak-anak terbelakang dan berkebutuhan khusus adalah penyebab kenakalan mereka.
Perluasan dari hal ini, ia membahasnya di Kongres Pedagogis Nasional tahun berikutnya, yang menyajikan visi kemajuan sosial ekonomi dan politik yang berakar pada langkah-langkah pendidikan.
Gagasan luar biasa dari Maria Montessori mengenai reformasi sosial melalui pendidikan adalah ide yang berkembang dan matang, dan terus ia dengungkan di sepanjang hidupnya.
Ia lalu berkenalan dan diketahui menjalin hubungan dengan Guisseppe Montesano, seorang rekan kerjanya. Hubungan itu berkembang menjadi hubungan cinta, dan pada 1898 Maria melahirkan seorang anak, bernama Mario, yang diserahkan ke dalam perawatan keluarga yang tinggal di pedesaan dekat Roma.
Baca lanjutannya: Maria Montessori, Tokoh yang Mengubah Wajah Pendidikan Dunia (Bagian 2)