
Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Hewan-hewan yang Paling Berbulu Sedunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Pemegang rekor dunia saat ini untuk rambut terpanjang adalah Xie Qiuping dari China, yang rambutnya sepanjang 5,62 m, hampir sepanjang jerapah. Apa pun Anda menyebutnya, semuanya tumbuh dari rongga khusus dalam kulit yang disebut folikel. Makhluk yang paling berbulu memiliki banyak folikel atau rambut yang tumbuh banyak.
Chinchilla adalah hewan pengerat yang hidup di ketinggian 3.000-5.000 m di Pegunungan Andes di Amerika Selatan. Untuk bertahan dalam kedinginan, mereka memiliki bulu yang sangat tebal.
Mereka mendapatkan ini dengan adanya lebih dari 50 bulu-bulu halus di setiap folikel. Bulu mereka dianggap sebagai bulu paling lembut di dunia. Karena alasan ini, chinchilla menarik perhatian para pemburu.
Baik chinchilla berekor pendek dan berekor panjang dianggap terancam punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam, akibat perburuan parah sejak abad ke-19.
Selain itu, berang-berang juga nyaris punah karena bulu mereka. Pelindung tubuh mereka yang tebal secara khusus disesuaikan dengan gaya hidup mereka yang kerap di air.
Mereka juga memiliki dua lapisan bulu: lapisan dalam yang dilindungi oleh rambut anti-air. Hal ini berfungsi untuk mencegah kulit mereka terkena air dan luluh akibat panas.
Terancam punah
Kombinasi kehangatan dan tahan air membuat bulu berang-berang begitu dicari. Berang-berang di laut Pasifik utara diburu hingga mendekati kepunahan: hanya 2.000 yang tersisa di alam liar ketika perdagangan komersial bulu mereka dilarang pada tahun 1911.
Dalam sebuah makalah tahun 2010, para peneliti membandingkan kepadatan bulu dari berang-berang Eurasia dengan berang-berang laut. Mereka menemukan bahwa berang-berang Eurasia memiliki bulu hingga 80.000 helai per centimeter persegi kulit, sementara berang-berang laut memiliki bulu sebanyak 140.000 rambut helai per centimeter persegi.
Sebagai perbandingan, rubah Kutub Utara dan chinchilla sama-sama memiliki 20.000 bulu per centimeter persegi, dan muskox hanya memiliki 420 bulu per centimeter persegi. Jadi jelas, berang-berang laut adalah makhluk paling berbulu di bumi.
Mengapa berang-berang laut? Semuanya berhubungan dengan sejarah keluarga dan lingkungan.
Semua mamalia laut tetap hangat karena adanya lapisan lemak di bawah kulit mereka, kecuali berang-berang laut. Itu karena berang-berang laut berasal dari keluarga bernama Mustelidae, yang juga termasuk luwak, musang dan serigala.
Dibandingkan dengan mamalia laut lainnya, mereka tergolong pendatang baru dalam kehidupan di laut, jadi ketimbang menambah lapisan lemak, mereka menyelaraskan bulu mereka. Hal ini memaksa mereka untuk menjaga bulu mereka dalam kondisi prima.
Kotoran dapat membahayakan bulu mereka yang tahan air, mempengaruhi suhu tubuh mereka dan daya apung. Untuk memastikan bahwa hal ini tidak terjadi, berang-berang laut dewasa memelihara udara dan bulu halus pada anak berang-berang laut untuk menjaga agar bisa tetap mengapung.
Ketika para aktivis lingkungan mencoba merehabilitasi dan menyelamatkan anak-anak berang-berang laut tersebut, mereka terpaksa mengambil alih pekerjaan ini. Mereka menghabiskan berjam-jam dalam sehari untuk menyikat bulu-bulu para bayi hingga mereka siap untuk dilepas ke laut. Untungnya, anak-anak berang-berang laut tersebut sangat menyenangkan.