
Hidup terlalu serius dan terkonsep tak selamanya membawa dampak baik untuk kehidupan. Jika kadarnya sudah berlebihan, sikap terlalu serius justru mampu membuat hidupmu dipenuhi banyak tekanan. Diperlukan kemampuan untuk bisa menyeimbangkan antara waktu bercanda dan serius, agar hidup jauh lebih nyaman dan menyenangkan.
Pada perjalanan sebagai manusia, kita sering sengaja menyiksa diri dengan terlalu keras dengan hidup yang kita jalani. Harus kita sadari dan benahi, berikut lima tanda kita terlalu serius dalam menjalani hidup.
1. Kamu tak punya selera humor dan sulit tertawa
Tanda pertama kamu terlalu serius adalah sulit tertawa. Bagimu, segala hal dalam hidup harus punya makna, dan tak boleh diisi dengan hal-hal santai.
Coba perhatikan apakah selama ini kamu mudah tertawa saat mendengarkan lelucon atau humor? Jika selama ini kamu kesulitan menangkap hal-hal lucu yang bisa ditangkap oleh kebanyakan orang, mungkin kamu memang terlalu serius menjalani hidup.
Kita memang tak boleh terlalu sering bercanda dalam menjalani hidup, tetapi bukan berarti kita harus bersikap kaku seperti robot. Saat penatnya kesibukan sudah menyiksamu, tak ada salahnya kamu istirahat sembari menonton acara-acara lucu. Ingat, serius dan bercanda juga harus seimbang.
2. Kamu merasa perlu menjelaskan dirimu ke orang lain
Orang yang kaku dan terlalu serius biasanya terobsesi untuk tampil sempurna. Baginya, segala hal dalam dirinya harus bisa membuat orang lain terpana. Dia merasa perlu untuk menjelaskan betapa hebatnya dia kepada orang lain.
Tak banyak yang tahu, di balik sikap kaku orang serius, mereka biasanya sedang mencoba menyembunyikan rasa minder yang mereka miliki. Berbeda dari orang lain merupakan salah satu hal yang paling mereka takuti. Kalau kamu sering merasakan hal-hal tersebut, coba lebih santai dan memandang hidup dengan perspektif yang berbeda.
3. Bagimu, hidup seperti kompetisi
Hal lain yang menandakan kamu terlalu serius dalam menjalani hidup adalah selalu merasa hidup adalah kompetisi. Kamu selalu ingin jadi pemenang dalam segala aspek kehidupan. Padahal hidup tak menawarkan hadiah dan piala apa pun setiap kamu lebih unggul dari yang lain.
Daripada hidupmu seperti diajak berlari dengan ambisi dan obsesi, ada baiknya kamu lebih menikmati hidup dan memaknai setiap waktu yang kamu miliki. Tak perlu terlalu serius seolah hidupmu hanya untuk mengejar dunia. Biarkan dunia berlari dengan caranya, dan tugasmu cukup berjalan maju dengan caramu sendiri.
4. Kamu kerap mengkhawatirkan hal-hal kecil
Coba kamu introspeksi diri, apakah selama ini mudah dilanda kekhawatiran bahkan untuk hal-hal kecil? Jika benar, berarti kamu sudah masuk dalam kategori orang yang hidupnya terlalu serius. Orang yang menjalani hidup dengan santai tak akan merasa khawatir berlebihan dengan hal-hal kecil di sekitarnya.
Terlalu serius menjalani hidup tanpa sadar membawamu menjadi pribadi yang perfeksionis. Kamu selalu meminimalkan kesalahan, sebisa mungkin selalu memberikan hasil terbaik di setiap pekerjaan, serta meletakkan standar tinggi untuk segala sesuatu.
Sekilas, kebiasaan tersebut memang tampak baik. Namun, jika kamu menelusurinya lebih dalam, nyatanya sikap semacam itu justru menjadi pencetus permasalahan hidupmu tumbuh subur.
5. Kamu selalu bekerja dan tak punya waktu bersantai
Rajin bekerja memang tak ada salahnya. Yang salah adalah jika kamu menjadikannya rutinitas yang kamu lakukan tanpa kenal waktu. Ada banyak hal lain yang tak kalah penting dari bekerja, seperti beristirahat, melakukan hobi, maupun beribadah. Kamu tak boleh gila bekerja hingga melupakan bahwa dunia isinya tak hanya soal materi dan jabatan semata.
Mengejar karier sah-sah saja, asal kamu tetap memberikan ruang bagi dirimu untuk menikmati kehidupan. Biasanya, saking fokusnya bekerja, isi kepalamu hanya tentang hal yang serius-serius saja, bahkan sulit bagimu diajak bercanda. Padahal kamu pun tahu bahwa terlalu serius menjalani hidup hanya akan membuat kepalamu penuh dan sering dilanda sakit kepala. Lantas untuk apa kamu melakukannya terus-terusan?
Segala hal yang "terlalu", tak akan membawa dampak yang baik, termasuk terlalu serius. Jangan lupa kita manusia yang bebas berekspresi, bukan robot yang hanya bisa menjalankan beberapa fungsi dengan ekspresi seadanya.
Yuk, belajar untuk lebih santai dan menikmati waktu yang kita punya. Tak usah main kejar-kejaran terus, sekali-kali duduk dulu seolah waktu berhenti hari ini.