5 Penyebab Perempuan Tampak Lebih Cepat Mengalami Penuaan


Penuaan merupakan kondisi alami yang akan dialami oleh siapa pun. Namun, dibanding laki-laki, perempuan cenderung lebih cepat mengalami penuaan. Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa seseorang lebih cepat mengalami penuaan. Berikut ini beberapa alasan mengapa perempuan tampak lebih cepat mengalami penuaan. 

1. Lebih mudah mengalami stres

Bukan hanya tanggung jawab yang besar dan aktivitas yang padat membuat perempuan lebih rentan untuk mengalami stres. Faktor perbedaan dan fluktuasi hormonal menambah peluang terjadinya stres. 

Stres dapat menyebabkan kerutan yang disebabkan oleh peningkatan jumlah kortisol, hormon stres, serta dapat memecah kolagen dan elastin kulit yang bertujuan untuk menjaga kekencangan kulit. Itu karena stres dapat menyebabkan peradangan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri.

Temukan cara yang mudah untuk mengatasi stres, seperti mendengarkan musik favorit, berjalan-jalan di taman, meditasi, bersepeda, atau sekadar menghabiskan waktu bersama orang terdekat. Hindari mengonsumsi makanan manis, junk food, alkohol, dan rokok yang justru memperburuk kondisi kesehatan.

2. Melahirkan

Setelah melahirkan, perempuan akan mengalami perubahan yang signifikan, baik perubahan cara berpikir hingga kondisi tubuh. Terlihat lebih tua adalah salah satu perubahan yang terjadi. Berdasarkan penelitian, ditemukan peran telomer DNA terkait penuaan pada perempuan yang telah melahirkan. 

Dilansir science alert, perempuan yang telah melahirkan setidaknya satu anak, memiliki telomer yang rata-rata 4,2 persen lebih pendek daripada mereka yang belum pernah melahirkan. Perempuan yang memiliki lima anak atau lebih memiliki telomer yang lebih pendek.

Bukan hanya itu, setelah melahirkan, mereka akan terbangun di malam hari saat bayi mereka menangis, serta melakukan berbagai aktivitas yang menyebabkan mereka cenderung merasa stres dan lelah.

3. Kulit laki-laki lebih tebal

Melansir WebMD, laki-laki memiliki lebih banyak kolagen dan elastin di bawah kulit, karena itu laki-laki memiliki ketebalan kulit 20 hingga 30 persen dibanding perempuan. Kulit yang lebih tebal cenderung lebih lama mengalami kerutan.

Selain itu, kulit wajah laki-laki lebih banyak menghasilkan minyak sehingga menimbulkan kesan kulit yang lebih terhidrasi dan kencang. Tapi itu bukan berarti laki-laki tak akan mengalami penuaan, mereka juga tetap mengalami penuaan di usia tertentu, dan memiliki kerutan yang justru lebih dalam karena kulit yang tebal. 

4. Memiliki tingkat hormon yang berbeda

Hormon testosteron tidak hanya dapat ditemukan pada laki-laki, hormon ini juga bisa ditemukan pada perempuan, hanya saja diproduksi dalam jumlah yang kecil. Selain dikaitkan dengan libido dan maskulinitas, hormon testosteron juga mampu memperlambat proses penuaan.

Walaupun kadar testosteron pada laki-laki lebih tinggi, perempuan memiliki hormon estrogen yang juga berfungsi sebagai hormon anti penuaan. Tapi, kadar hormon estrogen cenderung lebih cepat menurun disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan menopause.

5. Mengalami menopause

Menopause merupakan proses alami yang terjadi pada setiap perempuan dengan usia rata-rata di atas 51 tahun. Setelah memasuki fase menopause, produksi hormon estrogen pada perempuan akan menurun, sehingga menyebabkan percepatan perubahan pada kulit.

Sebuah studi dalam jurnal Geriatric Medicine Journal menjelaskan bahwa ketebalan epidermis dan dermis akan berkurang, kadar kolagen dan elastin menurun, sehingga menyebabkan kekeringan dan pruritus, kerutan dan kerapuhan, yang meningkatkan risiko trauma kulit. Fakta bahwa estrogen memiliki pengaruh pada kulit diketahui melalui pengaruhnya terhadap berbagai penyakit kulit.

Paparan sinar ultraviolet (UV) dan pola hidup yang tidak sehat juga bisa menjadi faktor penyebab penuaan dini. Karena itu, jangan lupa untuk selalu menggunakan sunscreen dan pelembap, mengonsumsi makanan yang sehat, serta olahraga teratur. Jika kamu merasa khawatir dengan kondisi kerutan pada kulitmu, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kulit.