
Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (10 Dokumen Rahasia di Dunia dengan Isi Mencengangkan - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Dokumen terkait pembunuhan John F. Kennedy
Sudah dibuka sebagian pada 2017
Pembunuhan John F. Kennedy, presiden ke-35 Amerika Serikat, terjadi pada hari Jumat, 22 November 1963, di Dallas, Texas. Kennedy tewas akibat ditembak ketika berada di mobil bersama istrinya, Jacqueline Bouvier Kennedy.
Investigasi 10 bulan oleh Komisi Warren pada 1963–1964, United States House Select Committee on Assassinations (HSCA) pada 1976–1979, dan investigasi pemerintahan lainnya, menyimpulkan bahwa Kennedy dibunuh oleh Lee Harvey Oswald.
Yang menarik, dalam jajak pendapat di AS belakangan ini, pertanyaan dan jawaban berikut ini muncul: “Apakah Anda pikir Lee Harvey Oswald adalah si penembak dalam pembunuhan Kennedy?”
Hasilnya, 32 persen percaya bahwa Oswald pelakunya. Sebanyak 51 persen percaya bahwa Kennedy ditembak pria bersenjata, 7 persen percaya bahwa Oswald tidak terlibat, sementara 10 persen lainnya tidak berkomentar.
Dokumen terkait aktivitas Mata Hari
Sudah dibuka pada tahun 1985
Mata Hari adalah nama panggung Margaretha Geertruida (Grietje) Zelle. Ia lahir pada 7 Agustus 1876, di Leeuwarden, Belanda, dan meninggal pada 15 Oktober 1917, di Vincennes, Perancis. Dia adalah penari yang dihukum mati karena menjadi mata-mata pada Perang Dunia I.
Setelah eksekusi mati, tubuh Mata Hari tidak diklaim oleh anggota keluarga, dan digunakan untuk penelitian medis. Kepalanya dibalsem, dan disimpan di Museum of Anatomy di Paris. Tetapi, pada tahun 2000, didapatkan arsip yang menyebutkan bahwa kepala itu telah hilang, kemungkinannya terjadi pada awal 1954, saat museum itu pindah lokasi.
Dokumen rahasia Martin Luther King
Tertutup sampai tahun 2027
Pendeta Martin Luther King, Jr., Ph.D. lahir di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, 15 Januari 1929, dan meninggal di Memphis, Tennessee, Amerika Serikat, 4 April 1968, pada umur 39 tahun. Dia adalah penerima Nobel, pendeta baptis, dan aktivis HAM warga Afrika-Amerika.
Sementara itu, Ralph Abernathy adalah kolega dekat King dalam gerakan hak-hak sipil. Dalam otobiografinya, berjudul "Dan Walls Came Tumbling Down", dia menyebutkan bahwa king adalah seorang mata keranjang. Ia juga menulis tentang rekaman Surveillance, "Aku ingat khususnya saat tinggal di Hotel Willard di Washington, di mana mereka tidak hanya menyimpan dalam audio, tetapi juga peralatan video.”
Seseorang di FBI mengumpulkan rekaman yang sangat intim itu, dan mengirimnya ke Martin.
Dokumen tenggelamnya RMS Lancastria
Tertutup sampai tahun 2040
Pada 17 Juni 1940, kapal Lancastria ditujukan untuk mengevakuasi pasukan Inggris dan pengungsi sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, dari Prancis. Pada pukul 06:00, Kapten Rudolf Sharp menerima perintah untuk memuat pasukan dan pengungsi sebanyak mungkin, dan mengabaikan hukum internasional tentang batas penumpang.
Saat makan siang, geladak kapal penuh sesak dengan penumpang yang berjumlah 6.000 sampai 9.000 pasukan dan pengungsi. Pada pukul 03:48, sebuah pesawat pembom Jerman muncul, dan menjatuhkan empat bom yang meledakkan kapal Lancastria.
Dalam waktu 20 menit, kapal itu pun tenggelam, dengan 4.000 korban. Laporan resmi insiden mengerikan itu disegel selama 100 tahun di bawah Undang-Undang Rahasia Resmi.
Yang menarik, Winston Churchill, perdana Menteri Inggris, segera menyembunyikan berita itu dari masyarakat, berpikir bahwa untuk mengungkap kebenarannya akan merusak moral sipil. Dia berkata, “Surat kabar sudah mendapat bencana (berita), setidaknya untuk hari ini.”
Dokumen terkait Insiden Friendly Fire
Tertutup sampai tahun 2045
Insiden Friendly Fire adalah tragedi yang sangat memilukan hati, dengan kerugian yang sangat besar, tetapi hanya sedikit yang terungkap dalam sejarah Perang Dunia II, dan jarang muncul dalam buku-buku sejarah.
Peristiwa itu terjadi pada tanggal 3 Mei 1945, empat hari setelah Adolf Hitler bunuh diri, dan empat hari sebelum penyerahan tanpa syarat Jerman. Setelah bertahan-tahun kebrutalan Nazi, ribuan tahanan kamp konsentrasi dimuat ke kapal Jerman di Lubeck Bay, Arcona Cap, dan Thielbek.
Angkatan Udara Britania memerintahkan komandan untuk menyerang kapal-kapal itu, tanpa menyadari bahwa di kapal The Thielbek ada 2.800 tahanan asal Inggris. Akibat serangan itu, kapal tenggelam dalam 20 menit, dan membunuh semua tawanan yang sebenarnya orang Inggris.
Seminggu setelah tenggelam, tubuh-tubuh korban terdampar, dan dikumpulkan serta dikuburkan dalam sebuah kuburan massal di satu lubang, di Neustadt, Holstein.