
Pada November 1961, seorang anak perempuan ditemukan terombang-ambing sendirian di tengah laut kepulauan Bahama. Selama lebih dari 50 tahun dia menyimpan misteri tentang apa yang terjadi pada keluarganya di laut. Dan pada 2010, dia mengungkapkan kisah yang menyedihkan tersebut. Namanya adalah Terry Jo Duperrault.
Pada 1961, ayahnya, Arthur Duperrault, memutuskan untuk pergi berlayar bersama keluarganya. Bersama istrinya, Jean, dan 3 anak mereka, Brian berumur 14 tahun, Terry Jo 11 tahun, dan paling bungsu, Rene.
Keluarga Duperrault menyewa perahu layar ganda bernama Bluebelle. Dan membawa Julian Harvey seorang teman yang dulunya mantan tentara angkatan laut untuk menjalankan kapal itu. Julian membawa serta istri barunya, bernama Mary Dene, dalam pelayaran liburan tersebut.
Pada malam kelima pelayaran, Terry Jo dibangunkan oleh teriakan dan suara keributan. Ketika itu dia langsung keluar untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Dia melihat ayah dan ibunya tergeletak di lantai dalam genangan darah.
Terry Jo menyusuri sekitar kapal dan melihat Harvey sudah menenggelamkan istrinya, Mary Dene. Julian Harvey menghabisi keluarga Duperrault dengan menyisakan seorang Terry Jo sendirian.
Waktu itu, Harvey ternyata sedang mengalami masalah finansial yang parah. Dan memutuskan untuk membunuh Mary Dene dengan maksud agar mendapatkan uang asuransi sebesar $20,000 atas kematiannya.
Ketika ayah Terry Jo melihat Harvey menenggelamkan Mary, Harvey juga harus melenyapkan saksi yang sudah mengetahui pembunuhan tersebut. Dan meneruskan untuk membunuh semua keluarga Duperrault.
Karena terburu-buru dan kebingungan, Harvey tidak membunuh Terry Jo, dan hanya membuangnya ke laut dengan meninggalkannya bersama sebuah perahu karet kecil. Kemudian Harvey menenggelamkan kapal tersebut di tempat mereka terakhir berlayar. Dan melarikan diri dengan membawa jasad istrinya sebagai bukti bahwa mereka mengalami kecelakaan dan tenggelam.
Hari berikutnya, Kapten Harvey tiba di pantai Miami. Dan melaporkan bahwa kapalnya telah terjebak dalam badai, dan hanya dialah yang selamat. Tetapi beberapa hari kemudian sebuah kapal dagang menemukan Terry Jo Duperrault terombang-ambing di tengah laut sendirian.
Semua orang kaget dengan berita yang beredar bahwa seluruh keluarga Dupperault telah tiada. Anak perempuan berumur 11 tahun bernama Terry Jo menghabiskan 84 jam kelelahan di lautan terbuka tanpa makanan dan minuman, serta tidak ada tempat untuk dirinya berlindung dari panas sinar matahari.
Setelah diselamatkan, Terry Jo langsung dilarikan ke rumah sakit di Miami, Florida. Dia mengalami demam dengan suhu badan yang sangat panas 105 derajat dan menderita kekurangan cairan.
Hari berikutnya, setelah berita tentang keajaiban selamatnya Terry Jo tersebar, Kapten Julian Harvey melakukan bunuh diri. Sampai sekarang alasan mengapa Harvey memutuskan untuk tidak membunuh Terry Jo masih belum diketahui. Dia mungkin meremehkan keberanian anak perempuan itu.
Terry Jo adalah anak yang tak dikenalnya. Dia berani dengan dunia luar yang belum dikenalnya, dan dia sangat menyukai laut. Terry percaya bahwa dia akan selamat dengan mengikuti arus laut dan berharap ada seseorang yang akan menyelamatkannya.
Beberapa bulan setelah diselamatkan, Terry kembali ke Wisconsin dan tinggal bersama paman dan bibinya. Dia melakukan upacara pemakaman untuk keluarganya yang telah meninggalkan dirinya terlebih dahulu, dengan upacara pemakaman khusus keluarga. Dan tak pernah membicarakan tentang apa yang sudah terjadi pada dirinya. Saat usianya memasuki 12 tahun, dia mengganti namanya menjadi Tere.
Hampir 50 tahun kemudian, pada 2010, Tere akhirnya mengungkap secara rinci kejadian malam nahas itu, ketika semua keluarganya dihabisi. Dalam sebuah buku berjudul Alone: Orphaned on the Ocean.
Tere percaya bahwa dia selamat karena sebuah alasan. Baginya, buku tersebut merupakan pesan untuk semua orang bahwa jika ada orang yang selamat dalam sebuah tragedi, dia berharap buku tersebut akan bermanfaat untuk orang yang mengalami kejadian buruk.