
Mengapa kebanyakan orang zaman dahulu menulis secara miring dan bersambung, sedangkan tulisan tangan orang di masa kini tidak demikian? Apa yang menyebabkan perubahannya?
Zaman dulu, orang menulis dengan pena dari bulu, yang disebut quill. Pena dari bulu ini ujungnya rapuh, gampang rusak. Tinta juga tidak bisa banyak, cuma cukup untuk beberapa kata saja.
Dengan huruf bersambung, orang tak perlu banyak angkat pena dari kertas. Pena lebih awet. Selain itu, kemungkinan tinta ‘mblobor’ semakin berkurang.
Saat memakai pulpen—sampai 80an masih populer—masalah ‘mblobor’ ini juga kadang terjadi. Baru dengan bolpen, masalah ‘mblobor’ hilang.
Di banyak bangsa, huruf bersambung lazim dipakai. Huruf kanji atau Korea, juga ada versi bersambung atau kursif.