Merayakan Ulang Tahun Ternyata Berdampak Baik untuk Mental Anak


Kue ulang tahun biasanya hadir dalam setiap momen perayaan hari lahir seseorang. Bukan sekadar pemuas perut yang lapar atau mulut yang pengin mengunyah; lebih dari itu, rupanya menikmati kue ulang tahun juga berpengaruh terhadap psikologi manusia.

Terutama pada anak-anak yang setiap berulang tahun begitu menunggu momen meniup lilin, hingga memotong kue tersebut. Momen ini bisa membawa perasaan istimewa bagi anak tersebut.

Psikolog Ayoe Sutomo, M. Psi menjelaskan bahwa memotong kue serta meniup lilin pada saat merayakan hari ulang tahun membuat seorang anak merasa mendapatkan perhatian istimewa di hari kelahirannya.

Lebih lanjut, Ayoe mengatakan, kondisi tersebut akan dimaknai oleh anak sebagai perasaan sayang serta perhatian lebih. 

"Berkaitan dengan emosi anak, ini tentunya sangat baik, membuat anak merasa penuh tangki emosinya, merasa disayang dan diterima. Itu menjadi modalitas dasar anak untuk mengembangkan pola relasi dia di masa datang; dan kemudian mengembangkan hal-hal yang terkait dengan pemaknaan dirinya yang lebih positif," tambah Ayoe.

Bahkan, menurutnya, dari sekadar membiasakan menyediakan kue ulang tahun juga dapat memengaruhi psikologi anak dan masa tumbuh kembangnya hingga dewasa.

Uniknya, usai memotong dan meniup lilin, kebiasaan makan kue bersama keluarga juga bisa membawa hubungan positif. Journal of Nutrition Education and Behavior melihat dampak frekuensi makan bersama keluarga terhadap kualitas diet dan fungsi keluarga.

Hasilnya, peneliti menemukan pada anak-anak dan remaja, rutinitas makan bersama keluarga—khususnya makan malam—bisa menurunkan risiko obesitas dan gangguan makan. 

Sementara, studi di Harvard juga mengungkapkan, anak-anak yang makan bersama keluarga mereka cenderung lebih banyak mengonsumsi makanan rendah lemak, plus mendapat asupan serat pangan serta vitamin dan mineral lebih tinggi.