
Waspada menggunakan semprotan aromaterapi untuk mengharumkan ruangan. Kasus terbaru menunjukkan penyakit melioidosis bisa menyebar dari semprotan aroma terapi.
Penyakit melioidosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Burkholderia pseudomallei. Bakteri ini banyak ditemukan di tanah serta air yang terkontaminasi.
Gejala melioidosis meliputi batuk, sesak napas, lemas, lelah, hingga mual. Penyakit ini banyak terjadi di Thailand, Malaysia, Singapura, dan Australia Utara.
Kasus di Amerika Serikat menunjukkan, melioidosis dapat menyebar melalui semprotan aromaterapi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengeluarkan peringatan kesehatan setelah kasus muncul di Kansas, Minnesota, dan Texas.
CDC bekerja sama dengan departemen kesehatan negara bagian untuk mencari tahu bagaimana orang-orang itu terinfeksi oleh bakteri yang yang biasanya ditemukan di negara-negara tropis.
Biasanya penyakit ini muncul pada orang yang melakukan perjalanan ke negara tropis. Tim peneliti kemudian memeriksa barang-barang dan produk perawatan pribadi pasien.
"Produk pembersih, hal-hal semacam itu. Burkholderia pseudomallei membutuhkan lingkungan yang lembap atau basah untuk bertahan hidup. Ia dapat bertahan dalam beberapa jenis kelembapan yang biasanya tidak Anda pikirkan tentang bakteri yang bertahan hidup di dalamnya," kata Ahli epidemiologi CDC Jennifer McQuiston.
Tim kemudian mengumpulkan spesimen dari botol aromaterapi untuk mengharumkan ruangan. Dari hasil tes ditemukan aroma terapi itu mengandung Burkholderia pseudomallei. Bakteri tersebut ditemukan di alat penyemprot aromaterapi yang diproduksi di India dan banyak dijual di AS
"Kami semua sangat lega memiliki sesuatu yang menunjukkan sumber infeksi, karena kekhawatiran terbesar kami adalah apa pun yang menyebabkan infeksi pada kasus sebelumnya mungkin masih ada di luar sana yang menimbulkan risiko kesehatan bagi orang-orang," kata McQuiston.
McQuiston meminta masayrakat untuk wasapada, karena aromaterapi yang ada di rumah berpotensi menyemprotkan bakteri yang berbahaya untuk kesehatan. Meski demikian, tidak jelas bahan mana dalam semprotan tersebut yang mungkin menjadi kontaminan bakteri tersebut.