Kedekatan sekaligus kegairahan manusia dengan emas tidak hanya terjadi di masa sekarang, tetapi telah dimulai sejak zaman kuno. Peradaban Mesir kuno telah menjadikan emas sebagai barang berharga, begitu pula peradaban-peradaban kuno lainnya.
Emas juga menjadikan para penakluk semacam Columbus melakukan pembantaian besar di tempat-tempat yang mereka datangi. Berikut ini sejarah tentang emas dari berbagai peradaban.
Mesir
Sejak peradaban Mesir kuno, emas sudah mulai dikenal dan dijadikan simbol untuk menunjukan status seseorang. Perhiasan menghiasi orang yang hidup, dan menawarkan perlindungan kepada orang mati, yang bisa digunakannya di alam baka. Madame Noblecourt menunjukkan 143 artikel perhiasan emas, semua dalam keadaan baik, setelah hampir 3000 tahun.
Romawi
Untuk orang-orang Romawi, emas tidak hanya untuk perhiasan, tetapi juga digunakan sebagai mata uang. Emas telah digunakan dalam koin pada abad ke-6 sebelum Masehi, tapi perak selalu lebih banyak dan digunakan secara luas di sana.
Renaissance
Pada abad pertengahan, begitu kuat orang mendambakan emas, sehingga lahir ilmu alchemis, dengan tujuan membuat emas. Manusia modern berhasil mencapai cita-cita itu dengan mengekstrak emas dari air laut, dan mengubah timbal atau merkurium menjadi emas dengan mempercepat partikel. Namun emas yang baik tetap emas alami yang harus ditambang.
Spanyol
Awal tahun 1500-an, Raja Ferdinand dari Spanyol menetapkan prioritas kepada para bawahannya yang menjadi conquistador (penakluk) yang akan berangkat mencari Dunia Baru.
Ia memerintahkan, "Bawa pulanglah emas. Kalau bisa, dapatkan semanusiawi mungkin. Tapi apa pun risikonya, bawalah emas." Titah sang raja tersebut menjadi awal pemusnahan peradaban Aztec dan Inca.
Afrika
Emas dari Afrika telah menjadi sumber konstan pasokan untuk pandai emas (pengolah emas) di seluruh Mediterania. Endapan emas Afrika Barat terdapat pada kerikil sungai yang tersebar di seluruh wilayah Ghana.
Mereka menghasilkan beberapa objek emas, biasanya menggunakan metode pengecoran perunggu dan lapisan lilin yang ditempatkan dalam cetakan. Teknik ini telah dikenal di Afrika Barat selama berabad-abad.