Kisah 7 Orang yang Dihukum Mati tapi Ternyata Tak Bersalah (Bagian 2)


Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah 7 Orang yang Dihukum Mati tapi Ternyata Tak Bersalah - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

4. Spence David 

Pada 1982, David Spence dituduh memperkosa dan melakukan pembunuhan terhadap dua gadis berumur 17 tahun dan satu anak laki-laki berumur 18 tahun di Waco, Texas. Dia menerima hukuman mati dalam dua persidangan atas pembunuhan. 

Muneer Deeb, seorang pemilik toko, menyewa Spence untuk melakukan pembunuhan, dan dia juga didakwa hukuman mati. Dia menerima hukuman percobaan, dan pada 1993 dibebaskan. 

Jaksa membangun kasus terhadap Spence berdasarkan bukti bekas gigitan yang menurut ahli cocok dengan gigi Spence. Dua dari enam saksi penjara yang bersaksi di persidangan kemudian menarik kembali kesaksian mereka, dengan mengatakan mereka diberi rokok, hak istimewa televisi dan alkohol, dan kunjungan suami-istri untuk kesaksian mereka.

Pasca eksekusi Spence, mantan pengacaranya memiliki studi panel, di mana lima ahli mengatakan tanda gigitan tidak dapat dicocokkan dengan Spence. Bahkan penyidik pembunuhan pada kasus ini mengatakan memiliki keraguan yang serius tentang kesalahan Spence, dan seorang detektif mantan polisi kota Waco yang terlibat dalam kasus ini mengatakan tidak berpikir Spence melakukan kejahatan. 

David Spence dieksekusi dengan suntikan mati pada 14 April 1997.

5. Jesse Tafero 

Pada pagi hari, 20 Februari 1976, petugas Highway Patrol, Phillip Black dan Donald Irwin, mendekati sebuah mobil yang diparkir di halte, untuk pemeriksaan rutin. Jesse Tafero dan rekannya, Sonia "Sunny" Jacobs, juga Walter Rhodes, ditemukan tertidur di dalam mobil. 

Kedua polisi tersebut melihat pistol tergeletak di lantai mobil, dan membangunkan ketiganya, juga meminta mereka keluar dari mobil. Menurut Rhodes, Tafero kemudian menembak Phillip Black dan Donald Irwin dengan pistol, yang secara ilegal terdaftar atas nama Jacobs. Setelah kejadian itu, mereka melarikan diri dari TKP.

Ketiga orang itu ditangkap dalam suatu hambatan yang dibuat oleh polosi. Dan ditemukan pistol di pinggang Tafero. Di persidangan, Rhodes bersaksi bahwa Tafero dan Jacobs yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu. Selanjutnya Jacobs dihukum seumur hidup, dan Tefaro dijatuhi hukuman mati. Sementara Rhodes juga dihukum seumur hidup. Rhodes, pada 1994, dikeluarkan dengan pembebasan bersyarat untuk perilaku yang baik.

Karena juri telah merekomendasikan hukuman seumur hidup untuk Jacobs, pengadilan memutuskan hukuman penjara seumur hidup untuk Jacobs, tetapi tidak dengan Tafero. 

Rhodes kemudian dibebaskan setelah setuju untuk tawar menawar pembelaan. Sebelum pembebasannya, Rhodes mengaku beberapa kali bahwa dia tidak terlibat dalam penembakan itu. Tetapi Sunny Jacobs mengklaim bahwa Rhodes yang menembak kedua polisi tersebut, bukan Tafero. 

Karena Rhodes satu-satunya orang yang ditemukan jejak mesiu pada dirinya, Tafero dieksekusi dengan kursi listrik pada 4 Mei 1990.

6. Ellis Wayne Felker 

Ellis Wayne Felker adalah tersangka dalam hilangnya seorang wanita Georgia, Evelyn Joy Ludlum, pada 1981, yang bekerja sebagai pelayan koktail. Dan selama kurun waktu 2 minggu polisi melakukan pencarian, akhirnya tubuh Ludlum ditemukan di sungai kecil dalam kondisi diperkosa, ditikam, dan dibunuh. 

Otopsi dilakukan oleh teknisi terlatih, dan menemukan bahwa tubuh Ludlum telah mati selama lima hari. Informasi ini kemudian diubah setelah menyadari akan menghilangkan Ellis Wayne Felker sebagai tersangka. Otopsi Independen menemukan bahwa tubuh Ellis telah mati tidak lebih dari tiga hari. 

Pada tahun 1996, pengacara Felker menemukan bukti yang telah ditahan oleh jaksa penuntut termasuk bukti DNA, dan pengakuan yang ditulis oleh tersangka lain.

Bahkan hakim ketua di pra peradilan kasus Felker menyatakan bahwa haknya untuk mendapatkan pengadilan yang adil telah terancam. Meskipun semua bukti meragukan, Mahkamah Agung Georgia menolak sidang baru untuk Felker atau memberikan lebih banyak waktu untuk menunjukan bukti-bukti baru dalam persidangan. 

Felker dieksekusi dengan kursi listrik pada 15 November 1996, pada usia 48. Dan pada tahun 2000, seorang hakim Georgia memutuskan bahwa tes DNA dapat dilakukan dalam upaya pertama kali membebaskan orang oleh pengadilan untuk yang dilaksanakan di Amerika Serikat. Hasilnya meyakinkan jika Felker bukan pembunuhnya.

7. Jones Leo

Pada 23 Mei 1981 di Jacksonville, petugas polisi Thomas Szafranski tewas ditembak di dalam mobil polisinya, ketika ia berhenti di sebuah persimpangan. Dalam beberapa menit, polisi merusak apartemen Leo Jones, di mana mereka menemukan Jones dan sepupunya, Bobby Hammonds.

Polisi kemudian membawa keduanya ke kantor polisi untuk diinterogasi, dan menjadikan Jones sebagai tersangka pembunuhan tersebut. Polisi mengklaim telah mendapat pengakuan dari Hammonds yang telah memberikan pernyataan, bahwa ia melihat Jones meninggalkan apartemen dengan senapan, dan kembali setelah dia mendengar beberapa kali bunyi tembakan.

Pada tahun 1997, seorang perwira polisi pensiunan, Cleveland Smith, memberikan keterangan baru mengenai kasus Leo Jones, bahwa dia medapatkan pengakuan Jones adalah pelakunya melalui penyiksaan. Smith menunggu begitu lama kesaksiannya karena ia ingin mengamankan pensiunnya.

Seorang Hakim Agung Florida, Leander Shaw, menulis bahwa kasus Jones telah menjadi "kuda warna yang berbeda". Bukti baru ditemukan, Shaw menulis, "mendapatkan keraguan serius pada rasa bersalah Jones, Shaw dan satu hakim lainnya memilih untuk memberikan Jones hukuman percobaan. Namun mayoritas lima hakim memutuskan bersalah. 

Jones Leo dieksekusi dengan kursi listrik pada 24 Maret 1998.