Kisah 10 Penjelajah yang Hilang dan Tewas dalam Ekspedisi (Bagian 2)


Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah 10 Penjelajah yang Hilang dan Tewas dalam Ekspedisi - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

4. Sir Ernest Henry Shackleton

Awal ekspedisi Shackleton sudah termasuk perjalanan pertama ke kutub magnet selatan, serta mencatat rute melalui pegunungan trans-kutub selatan yang kemudian digunakan oleh Scott di perjalanan selatan.

Mengetahui bahwa kutub tersebut telah ditaklukkan, Shackleton memutuskan perjalanan besar berikutnya untuk melintasi benua dari pantai ke pantai.

Tragisnya, ekspedisi terhenti ketika kapal Shackleton (HMS Endurance) terjebak dalam es dan akhirnya hancur, awak terdampar di dekat Pulau Gajah. Selama hampir setahun kru yang selamat bertahan dengan memakan daging anjing laut, penguin, dan ikan paus.

Mereka menggunakan lemak anjing laut untuk membuat minyak, agar api bisa menyala menghangatkan tubuh mereka, dan dalam satu foto populer terlihat mereka bermain sepak bola di permukaan es.

Shackleton menyadari bahwa tanpa bantuan, mereka tidak bisa hidup seperti ini selamanya, dan memutuskan untuk menggunakan perahu-perahu panjang yang masih hidup untuk membuat perjalanan berbahaya ke sebuah pusat perburuan paus di pulau terpencil selatan Georgia, 800 mil utara.

Dengan sedikit makanan dan air, dan tidak ada obat-obatan, Shackleton dan lima anak buahnya menerjang lautan es. Setelah beberapa minggu, mereka mendarat di pulau Georgia Selatan, kelaparan dan menderita dehidrasi.

Sayangnya, mereka mendarat di pantai selatan yang tidak berpenghuni. Shackleton dan anak buahnya harus menyeberangi pegunungan. Dia mencapai stasiun perburuan paus, dan mulai melakukan ekspedisi untuk menyelamatkan krunya.

Setelah hampir satu tahun setengah terdampar di daerah Kutub Selatan, kru Shackleton akhirnya bertemu kapal bantuan yang membawa mereka pulang. Meskipun ekspedisi trans daerah Kutub Selatan akhirnya gagal sebagai sebuah perjalanan, itu merupakan kemenangan untuk keuletan jiwa manusia.

3. Roald Admunsen

Amundsen mungkin salah satu penjelajah kutub terkenal dalam sejarah, dan memiliki perbedaan yang unik menjadi orang pertama untuk mencapai kedua kutub utara dan selatan dalam hidupnya.

Dibandingkan ekspedisi Scott, yang penuh dengan kemunduran dan masalah, ekspedisi kutub selatan Amundsen cukup lancar. Dia menggunakan kereta luncur anjing dan bukan kuda Norwegia, serta penggunaan sumber daya dengan hati-hati, menjadikan ekspedisi ini mulus, tapi ekspedisi Amundsen masih sangat sulit.

Dia dan anak buahnya berjalan kaki melintasi ratusan mil dari daerah pegunungan yang benar-benar belum diselidiki, dan menancapkan bendera mereka di kutub selatan pada 14 Desember 1911, nama daerah "Polheim" atau "Negeri Kutub".

Tidak membenci saingannya, Amundsen meninggalkan catatan untuk dibaca Scott:

“Dear Captain Scott. Anda mungkin yang pertama menjangkau daerah ini setelah kami. Aku akan meminta Anda untuk meneruskan surat ini kepada Raja Haakon VII. Jika Anda dapat menggunakan salah satu peralatan yang tersisa di tenda, jangan ragu untuk melakukannya. Kereta luncur kiri di sekitar mungkin akan berguna bagi Anda. Saya berharap Anda kembali pulang dengan selamat. Hormat kami, Roald Amundsen.” 

Amundsen hanya memimpin satu ekspedisi ke kutub, tapi menghabiskan sisa hidupnya dalam penjelajahan-penjelajahan lain, sampai ia menghilang dekat Pulau Beruang saat membantu dalam misi penyelamatan.

2. Amelia Mary Earhart

Amelia Earhart adalah perintis penerbangan Amerika dan penulis. Earhart adalah wanita pertama yang menerima US Distinguished Flying Cross, diberikan untuk aviatrix pertama yang terbang solo melintasi Samudra Atlantik.

Dia mencetak rekor lainnya, menulis buku laris tentang pengalamannya terbang, dan berperan penting dalam pembentukan The Ninety-Nines, organisasi pilot wanita.

Selama upaya membuat penerbangan fenomenal pada 1937 di Purdue, dan disponsori oleh Lockheed Model 10 Electra, Earhart hilang di atas Samudera Pasifik tengah, dekat Pulau Howland.

Kisah hidupnya, prestasi karirnya, dan misteri hilangnya dia di Samudra menjadi daya tarik dan dikenang sampai kini. 

Aviatrix Inggris yang juga terkenal adalah Amy Johnson, kehilangan nyawanya saat mengangkut pesawat tempur dengan kapal selama Perang Dunia Kedua.

Konflik yang sama telah mencatat perjuangan aviatrix sejati paling berani dalam sejarah, yaitu kekasih Hitler, Hannah Reisch, yang dilarang Hitler untuk bergabung dengan skuadron tempur aktif, dan yang telah menerbangkan semua jet milik Jerman yang paling canggih dan berbahaya, dan juga pesawat roket.

1. Donald Crowhurst

Meskipun didorong oleh paranoid, Crowhurst juga seorang yang terkenal keberanian dan kecerdasannya, yang pada akhirnya menjadi korban penipuan mengerikan yang diciptakannya sendiri. Hal ini akibat keinginannya untuk memenangkan perlombaan keliling dunia, dengan melakukan lomba balap layar nonstop.

Kisahnya memiliki semua elemen tragedi Yunani. Crowhurst, seorang teknokrat laut, memiliki catamaran, yang ia yakin dengan mudah akan mengungguli pesaingnya.

Dia bertaruh dengan menggunakan sebagian besar modal ke dalam usaha pelayaran itu. Karena serangkaian penundaan dan kemalangan, kapal itu nyaris selesai tepat waktu, dan banyak kebutuhan dan peralatan untuk perjalanan panjang dibuang saat ia berlayar. Beberapa bahkan tertinggal di dermaga.

Hanya dengan cara ini ia bisa pergi pada batas waktu. Lebih buruk lagi karena demi mengejar deadline, kapal yang belum ditest segera bocor.

Tidak dapat menyelesaikan perjalanan, tapi putus asa untuk hadiah uang karena usaha bisnis gagal, Crowhurst punya rencana pembuatan statistik untuk melihat seolah-olah ia mengelilingi dunia non-stop, sebuah prestasi matematika yang luar biasa. Ia juga berlabuh secara ilegal di utara Argentina untuk menambal hull, karena jauh dari Inggris.

Saat menuju akhir perjalanan, saingan yang tersisa adalah Robin Knox-Johnstson. Sekarang Crowhurst menyadari bahwa untuk kemenangan palsu dia akan diekspos dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan menjatuhkan fakta dari cerita kebohongannya.

Maka dia memutuskan berada di tempat kedua, namun Knox-Johnston sangat lambat. Crowhurst tidak bisa melaju dengan 'sah' di belakang, mengingat kecepatannya. Akhirnya ketegangan menghancurkannya.

Saat terakhirnya menjadi kacau, diasumsikan ia menyelinap pergi dari catamaran, yang ditemukan hanyut, dan bunuh diri karena tenggelam. 

Knox-Johnston dengan besar hati menyumbangkan uang hadiah kepada keluarga Crowhurst's.