Kemana Perginya Paus yang Telah Mati? Ini Penjelasannya


Setelah paus mati, tubuh bagian dalamnya akan mulai membusuk. Setelah itu, paus mengambang di laut untuk jangka waktu tertentu, sebelum tenggelam ke dasar laut.

Bisa juga bangkai itu berakhir di pantai. Ia memainkan peran penting dalam ekosistem darat di sekitarnya, seringkali dengan segera menjadi mangsa sejumlah spesies omnivora, termasuk burung laut, serigala, dan beruang.

Di lautan, hiu, burung laut dan ikan dapat memangsa bangkai paus yang mengambang.

Saat raksasa lautan itu mulai tenggelam, ia jatuh kilometer demi kilometer, sampai akhirnya tiba di dasar laut. Jatuhnya paus dapat memberi makan seluruh ekosistem makhluk laut dalam, dari hewah-hewan besar hingga bakteri mikroskopis. Mereka memberi penghuni sumber-sumber makanan yang tiba-tiba, dan sangat luas bagi para penghuni dasar samudra yang sepi.

Begitu paus mendarat di dasar laut, hagfish, hiu, kepiting, lobster, dan sejumlah hewan pemakan lainnya, memakan lemak dan otot sampai ke tulang. Seekor paus tunggal dapat memberi makanan pada hewan hingga dua tahun selama tahap pencarian awal ini.

Perlu diingat, “jatuhnya” paus secara alami adalah pemandangan yang langka, jadi para ilmuwan memiliki sedikit kesempatan untuk mempelajari paus yang telah mati dan secara alami tenggelam di lautan terbuka. 

Paus yang diamati oleh para ilmuwan biasanya adalah paus mati yang terdampar, dengan sengaja ditenggelamkan di lokasi tertentu untuk dipelajari secara terperinci.

Tim peneliti menemukan sisa-sisa kerangka raksasa paus di kedalaman 4.737 meter hingga 4.747 meter di bawah permukaan laut. Kendati demikian, tim juga mendapati sisa-sisa tulang kecil yang hilang. 

Dilihat proses pembusukannya, tim peneliti memperkirakan usia kerangka ini sudah 64 tahun. Selain menemukan kerangka tulang paus, peneliti juga menemukan sembilan spesies baru di antara jutaan makhluk hidup di laut.

Tampaknya tulang-tulang paus membutuhkan waktu lama untuk terurai, atau hanya sekadar terkubur dalam tumpukan sedimen.