
Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (7 Insiden Kecelakaan Tragis yang Pernah Terjadi di Lift - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
5. James Chenault
Di lantai pertama dari gedung perkantoran, James Chenault dan beberapa penumpang lain naik lift. Entah kenapa, lift naik ke atas terlalu cepat ke lantai dua.
Ketika ldalam keadaan pintu terbuka, lift itu berhenti sedikit di atas lantai dua. Chenault adalah seorang veteran perang Vietnam, dan mungkin telah menangani situasi lebih buruk dari yang satu ini.
Dia memutuskan untuk membantu para penumpang perempuan keluar dari lift. Ia melakukannya dengan menahan pintu lift terbuka dengan punggungnya, sementara satu kaki di dalam lift, satu kaki di lantai dua. Ia membantu penumpang turun dari lift, ketika tiba-tiba meluncur ke atas dengan cepat, memenggal kepalanya.
Tubuhnya jatuh ke lobi lantai dua, dan kepalanya jatuh ke dalam lantai lift. Kepala Chenault dan dua penumpang yang tersisa di lift naik ke lantai sembilan. Salah satu penumpang menjelaskan, "Saya tidak bisa menyingkirkan itu dari pikiran saya. Kepala itu ada, tetapi tubuh tidak ada. Dia masih mengenakan Walkman (earphone) di kepalanya."
6. Betty Lou Oliver
Oliver adalah petugas lift di gedung pada masa perang dunia ke-2. Ketika pesawat menghantam gedung, dia berada di lantai 75. Setelah selamat dari kecelakaan pesawat yang menghantam gedung, bahaya belum juga hilang.
Para penyelamat memutuskan untuk membawanya ke lantai dasar secepat mungkin, sehingga dia bisa dibawa ke rumah sakit. Mereka memutuskan menggunakan lift untuk membawanya menuruni 75 lantai. Apa yang mereka tidak tahu adalah lift yang mereka gunakan telah rusak oleh kecelakaan pesawat.
Kabel lift hampir rusak dan patah. Mereka menempatkan Oliver di lift dan, ketika pintu ditutup, kabel merespons, menimbulkan kejadian tragis. Oliver dan lift yang ditumpanginya jatuh 75 lantai ke ruang bawah tanah, tapi, ajaib, dia tidak tewas.
Sekali lagi, Oliver harus diselamatkan, kali ini dari dasar terowongan elevator di antara tumpukan logam bengkok. Terluka parah, tapi ia masih hidup.
7. Hitoshi Christopher Nikaidoh
Selama empat hari, elevator 14 ditutup untuk perbaikan. Pada 16 Agustus 2003, tanda 'out of service' tidak lagi tercantum. Seorang wanita bernama Steinau memutuskan menggunakan lift tersebut. Di sebelahnya berdiri seorang pemuda, Hitoshi Christopher Nikaidoh.
Steinau menekan tombol panggilan, menunggu lift yang pertama tiba di lantai. Lift 14 itu tiba, di dekatnya Nikaidoh berdiri. Steinau berjalan beberapa meter di lobi lantai dua untuk bergabung dengannya.
Dia masuk ke lift yang pertama, dan menekan tombol lantai enam. Nikaidoh bertanya apakah lift itu bekerja. Steinau menjawab kelihatannya sudah dapat beroperasi. Nikaidoh pun masuk bergabung dengannya.
Hanya saja, saat ia melangkah masuk, tiba-tiba pintu tertutup dan menjepit tubuhnya. Biasanya, ketika hal ini terjadi, pintu lift secara otomatis membuka kembali, tapi tidak kali ini. Nikaidoh menemukan dirinya terjepit oleh pintu tertutup saat lift mulai naik.
Steinau melihat Nikaidoh mencoba membebaskan dirinya dari jepitan pintu lift. Lift naik, memaksa kepalanya menabrak ke langit-langit dan mengiris sebagian kepalanya. Telinga kirinya, bibir bawah, gigi dan rahang masih melekat pada tubuhnya, yang kemudian jatuh ke bagian bawah poros lift, karena lift terus bergerak ke atas.
Lift berhenti tepat di bawah lantai lima, dan butuh penyelamat dan waktu untuk membebaskan Steinau. Selama waktu itu ia memiliki sisa kepala Nikaidoh dalam lift dengannya. "Saya hanya terus melihat sorot matanya," katanya kepada petugas.