6 Situs Geologi Indonesia yang Paling Terkenal di Dunia (Bagian 1)


Puncak Jaya Wijaya, yang merupakan puncak pegunungan sangat tinggi, ternyata dulunya ada di dasar laut. Fakta aneh ini terungkap setelah berbagai penelitian menemukan adanya fosil-fosil ikan yang ada di sana. Sementara Danau Toba terbentuk akibat ledakan dahsyat supervolcano ribuan tahun yang lalu.

Selain Puncak Jaya Wijaya dan Danau Toba, Indonesia masih memiliki situs-situs geologi lain yang sangat terkenal di dunia sains internasional. Berkut ini uraiannya.

1. Gunung Merapi  

Gunung Merapi adalah gunung termuda dalam rangkaian gunung berapi yang mengarah ke selatan dari Gunung Ungaran. Gunung ini terbentuk karena aktivitas di zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke bawah Lempeng Eurasia, menyebabkan munculnya aktivitas vulkanik di sepanjang bagian tengah Pulau Jawa. 

Puncak yang sekarang ini tidak ditumbuhi vegetasi karena aktivitas vulkanik tinggi. Puncak ini tumbuh di sisi barat daya puncak Gunung Batulawang yang lebih tua. Dalam geologi dunia, gunung yang mengeluarkan wedus gembel ini dijadikan tipe sendiri karena keunikannya

2. Karangsambung

Karangsambung adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Di Kecamatan Karangsambung terdapat Lokasi Cagar Alam Geologi Nasional yang dikelola oleh Balai Informasi Dan Konservasi Kebumian Karangsambung-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Cagar Alam Geologi Nasional-Karangsambung merupakan laboratorium alam untuk mempelajari geologi pada khususnya dan kebumian pada umumnya. Terdapat berbagai batuan yang berumur antara 125 - 65 juta tahun yang lalu. 

Pada zaman tersebut, kawasan Karangsambung merupakan dasar samudera. Akibat tumbukan antara tiga lempeng bumi, kawasan Karangsambung sekarang terangkat ke permukaan.

3. Bayat Klaten, Jawa Tengah 

Secara fisiografis, Perbukitan Bayat merupakan suatu inlier dari batuan Pra Tersier dan Tersier di sekitar endapan Kuarter, yang terutama terdiri dari endapan flufio-vulkanik dari Merapi. Elevasi tertinggi dari puncak-puncak yang ada tidak lebih dari 400 meter di atas muka laut, sehingga perbukitan itu dapat disebut perbukitan rendah. 

Perbukitan itu tersebar menurut jalur yang arahnya berbeda. Di bagian barat (Jiwo Barat), jalur puncak-puncak bukit berarah utara selatan, yang diwakili oleh puncak-puncak Jabalkat, Kebo, Merak, Cakaran, Budo Sari, dan Tugu dengan bagian paling utara membelok ke arah barat, yaitu daerah perbukitan Kampak. 

Di sebelah timur (Jiwo Timur), arah jalurnya adalah barat-timur, dengan puncak-puncak Konang, Pendul dan Temas, dengan percabangan ke arah utara, yang terwakili oleh puncak Jokotuo dan Bawak. 

4. Danau Toba

Diperkirakan, Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu, yang merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. 

Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari China sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu, dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.

Kejadian ini menyebabkan kematian massal, dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.

Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.

Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat, bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. 

Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.

Danau Toba menarik karena merupakan letusan Vulkanik. Bayangkan saja, kalau ledakannya menghasilkan kaldera sebesar itu, bagaimana hasil erupsinya?

Baca lanjutannya: 6 Situs Geologi Indonesia yang Paling Terkenal di Dunia (Bagian 2)