
Tingkat kecerdasan seseorang biasanya diukur dari IQ dan EQ yang dimilikinya. Apa itu EQ?
EQ atau Emotional Quotients dalam bahasa Indonesia disebut kecerdasan emosional. EQ cenderung menunjukkan kemampuan seseorang untuk mengenali, mengendalikan, dan menata emosi serta perasaan. Ini mencakup kemampuan mengendalikan perasaan sendiri maupun perasaan orang lain.
Sebagian orang dikaruniai IQ tinggi, namun tidak sedikit pula yang memiliki EQ tinggi. Memangnya bagaimana cara mengukur tingkat kecerdasan seseorang, seperti EQ?
Di sekolah, biasanya kita mendapatkan tes untuk mengukur tingkat kecerdasan, baik IQ maupun EQ. Namun, EQ juga dapat ditunjukkan dari ciri-ciri yang dapat dirasakan dan dilihat oleh orang lain.
1. Pendengar yang Baik
Orang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi biasanya mampu mengendalikan perasaan orang lain. Artinya, mampu berempati kepada orang-orang di sekitarnya.
Empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa dirinya dalam keadaan yang sama dengan perasaan dan pikiran orang lain. Contoh, ketika teman sedang bersedih, orang dengan EQ tinggi cenderung mendengar cerita dan membantu teman tersebut kembali ceria.
Dengan mendengarkan cerita dari teman, kita bisa mengerti apa yang dirasakan dan diinginkan oleh teman kita.
2. Ekspresif
Ekspresif yaitu kondisi ketika kita mampu mengungkapkan gambaran, maksud, dan perasaan kita. Orang yang ekspresif biasanya dapat dengan jujur menunjukkan ketertarikannya terhadap suatu hal.
Misalnya, ketika teman kita bercerita, ia akan memperagakan dan menunjukkan mimik wajah dan cara bicara yang sesuai dengan isi cerita yang diberikan. Orang yang ekspresif juga biasanya memiliki banyak teman, karena terbuka dan jujur dalam mengutarakan perasaannya.
3. Berpikiran Terbuka
Orang yang memiliki EQ tinggi juga cenderung berpikiran terbuka. Apa yang dimaksud dengan berpikiran terbuka?
Berpikiran terbuka misalnya ditunjukkan dengan ciri mudah menerima ilmu dan pengetahuan baru, senang mencari tahu banyak hal, dan mampu bertoleransi.
Contoh, ketika kamu membaca buku ensiklopedia, kamu akan menerima banyak pengetahuan baru. Pengetahuan tersebut justru membuatmu mencari tahu lebih banyak dari buku-buku dan topik yang lain. Contoh lain, ketika kamu mampu menerima perbedaan di sekitarmu dengan baik.
4. Menunggu Sebelum Merespons
Orang dengan EQ tinggi biasanya menunggu sebentar sebelum merespons suatu hal. Sebelum menanggapi suatu hal, orang dengan EQ tinggi akan memproses perasaannya terlebih dahulu.
Ini biasanya dilakukan karena rasa empati dan simpati, sikap berpikiran terbuka, hingga cara mengendalikan perasaan orang lain.
Misalnya, ketika seseorang memberi tahumu hal yang membuatmu marah, kamu bisa berdiam sejenak untuk mengatur perasaanmu. Setelah itu, kamu bisa berpikir bagaimana perasaan orang lain yang kamu marahi, apa dampaknya jika cepat marah, dan sebagainya.
Nah, dalam proses mengolah pikiran dan perasaan inilah, kecerdasan emosional bekerja.