10 Kebiasaan Makan Paling Aneh dan Tak Lazim di Dunia


Makan nasi dan sayuran tentu terdengar biasa saja, karena miliaran orang melakukannya, bahkan termasuk kita. Tapi bagaimana dengan makan rambut? Atau makan tanah? Kita mungkin berpikir hal aneh semacam itu tidak ada, tapi ternyata ada.

Karena suatu alasan tertentu atau gangguan psikologis, beberapa orang mengembangkan kebiasaan aneh terkait makan, dan uraian ini mungkin akan membuat Anda tercengang.

10. Anorexia: Kebiasaan Makan Palsu

Anorexia adalah self-starvation (membuat diri kelaparan) dan sering dikaitkan dengan kebiasaan aneh lainnya, seperti minum jus jeruk dicampur kapas agar dapat memberikan rasa kenyang palsu. Ini adalah gangguan makan serius yang menyebabkan banyak kematian setiap tahun di seluruh dunia.

9. Xylophagia: Kebiasaan Makan Kayu

Xylophagia adalah kondisi dimana orang gemar mengonsumsi kayu. Ini adalah salah satu bentuk kekacauan kebiasaan makan yang dikenal sebagai pica. 

Orang yang menderita gangguan makan ini biasanya mengonsumsi sesuatu seperti kertas, pensil, kulit pohon, atau lainnya yang terbuat dari kayu. Anak-anak kecil dapat memperlihatkan xylophagy, tetapi biasanya tidak terkait dengan masalah psikologis.

8. Trichophagia: Kebiasaan Makan Rambut

Trichophagia adalah kebiasan makan rambut yang kompulsif. Seringkali, rambut panjang dikunyah ketika masih menempel pada kepala, dan kemudian ditelan. Rambut akhirnya mengumpul dalam saluran usus besar, menyebabkan gejala seperti gangguan pencernaan dan sakit perut.

Sebuah pencahar dapat diberikan untuk menginduksi gulungan rambut agar keluar. Pada 24 November 2007, dilaporkan bahwa ahli bedah mengeluarkan gulungan rambut seberat 4.5 kg dari perut seorang remaja berusia 18 tahun di Chicago, AS, yang menderita kondisi psikologis yang menyebabkan dia menelan rambutnya sendiri.

7. Hyalophagia: Kebiasan Makan Kaca

Hyalophagia adalah makan kaca. Terutama tercatat sebagai gangguan patologis, juga dianggap sebagai bentuk pica. Hyalophagia sangat berbahaya bagi manusia, karena dapat memotong perut, usus, dan tenggorokan, pada saat ditelan. 

6. Urophagia: Kebiasaan Minum Air Seni

Urophagia adalah konsumsi air seni, baik milik sendiri atau orang lain. Urophagia umumnya dianggap tidak berbahaya, karena sebagian urin individu sehat adalah steril. Namun, tetap ada risiko jika penyakit hadir, atau infeksi bakteri dari saluran kemih. Mungkin juga ada efek sekunder, seperti ruam kulit pada orang yang sensitif terhadap air kencing.

5. Geophagy: Kebiasaan Makan Tanah

Geophagy adalah praktek makan zat sederhana seperti tanah liat dan kapur. Hal ini terkait erat dengan pica yang merupakan keinginan normal atau nafsu untuk makan zat non makanan. 

Banyak manfaat kesehatan yang mungkin timbul dari geophagy tetap diteliti dan diperdebatkan. Banyak ilmuwan percaya bahwa hal ini berbahaya, sementara yang lain berpendapat bahwa mungkin ada manfaatnya sebagai diet defisiensi mineral.

4. Anthropophagy: Kebiasaan Makan Manusia 

Anthropophagy lebih dikenal sebagai kanibalisme. Memakan sesama manusia telah dilakukan oleh berbagai kelompok di masa lalu di Lembah Amazon, biasanya terhubung dengan ritual perang suku. 

Fiji pernah dikenal sebagai ‘Kepulauan Kanibal’. Kebudayaan Anasazi di reruntuhan candi Chaco Canyon telah ditafsirkan oleh beberapa arkeolog sebagai bukti adanya ritual kanibalisme.

3. Autosarcophagy: Kebiasaan Makan Tubuh Sendiri

Ini adalah bentuk gangguan dari self-canibalism. Hal ini dikategorikan sebagai pica (gangguan yang berkaitan dengan konsumsi hal-hal yang tidak boleh dikonsumsi). Beberapa orang terlibat dalam kanibalisme diri sendiri, sebagai bentuk ekstrem dari modifikasi tubuh, misalnya makan kulit sendiri. Yang lainnya minum darah mereka sendiri, praktik yang disebut autovampirism. 

Pada 13 Januari 2007, artis Denmark Marco Evaristti mengadakan pesta makan malam untuk teman-temannya yang paling intim. Makanan utamanya adalah pasta agnolotti, yang atasnya sebuah bakso yang dibuat dengan lemaknya sendiri, hasil operasi sedot lemak. 

Bernd Jürgen Armando Brandes berharap terlibat dalam self-canibalism dalam persidangan yang terkenal di Jerman, atas kasus pembunuhan Armin Meiwes. Bernd bahkan menawarkan dirinya untuk dikonsumsi!

2. Coprophagia: Kebiasaan Makan Tinja

Coprophagia adalah praktik konsumsi tinja (kotoran); hal ini sangat jarang pada manusia. Mengonsumsi tinja orang lain membawa risiko penyakit melalui kotoran, seperti hepatitis. Hepatitis A, Hepatitis E, radang paru-paru, dan influenza. Vaksinasi umumnya direkomendasikan untuk mereka yang terlibat dalam praktik ini.

1. Necrophagia: Kebiasaan Makan Mayat

Necrophagia atau endokanibalisme adalah tindakan makan daging manusia mati. Hal ini tidak terlalu umum, tetapi kebiasaan pada mereka yang melakukannya. Ide di balik kebiasaan mengerikan ini adalah kepercayaan bahwa dengan memakan tubuh si mati akan ‘mengisap’ sifat-sifat almarhum untuk asimilasi roh.

Beberapa suku di Amerika Selatan dan Australia dikatakan telah mempraktikkan ritual menyeramkan ini. Tapi banyak akademisi mengaggap endocannibalisme adalah tuduhan palsu yang dilemparkan oleh kolonial pada masa awal untuk mendapatkan dominasi politik. 

Menurut antropolog Napoleon Changon, komunitas Yanomamo di Amerika Selatan masih makan abu dan sisa tulang orang yang mati setelah dikremasi.