Terlalu Lama Nonton Televisi Bisa Berdampak Buruk, Ini Kata Ilmuwan


Televisi adalah hiburan yang murah meriah, dan hampir bisa dipastikan ada di setiap rumah. Televisi menghibur anak-anak sampai orang tua, dengan berbagai acara yang menarik. Tetapi, seperti pada hal-hal lain, terlalu lama menonton televisi bisa menimbulkan dampak buruk, khususnya pada anak-anak. 

Berikut ini adalah hasil riset ilmuwan mengenai dampak negatif terlalu lama menonton televisi.

Balita yang menonton televisi dipenuhi gangguan perilaku

Para ilmuwan mengawasi lebih dari 1.000 bayi berusia 29 bulan, dan kebiasaan mereka di depan televisi. Pengaruhnya langsung nyata, bahkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor lainnya. Semakin banyak waktu yang dihabiskan balita menonton televisi, semakin mungkin ia berperilaku buruk di kelas, pasif, prestasi matematika anjlok, senang mencontek, dan gemuk.

Penelitian tadi di AS. Di New Zealand juga demikian. Semakin banyak jam sang balita terpapar televisi, semakin besar ia bakalan drop out di sekolah. Bukan masalah apa acaranya. Balita tidak akan mengerti pelajaran apa pun di televisi. Cukup menonton, biarpun tidak ada acaranya.

Bayi dan anak yang menonton televisi memiliki perhatian rendah

Pernah melihat orang begitu fokus hingga dipanggil seolah tak mendengar? Bisa jadi ia memang tidak mendengar dan bisa jadi ia menonton televisi. Studi dari Iowa State University memastikan kalau batas waktu dua jam sehari adalah maksimal untuk anak menonton televisi. Lebih dari itu anak akan mengalami gangguan perhatian. 

Hal ini juga berlaku bagi bayi yang terpapar siaran televisi, karena walaupun tidak mengerti isinya, perubahan pola warna dan gambar yang sangat cepat dan tak terkendali di televisi yang menyebabkannya.

Televisi merusak mimpi

Pernah mimpi enak tentang dinosaurus lalu terbangun dari tidur, dan sadar kalau televisi menyala dan memang sedang film dinosaurus? Itu tanda nyata kalau televisi mempengaruhi mimpi. Lebih hebat lagi, ia mempengaruhi citra visual dari mimpi. Orang yang hidup di zaman televisi hitam putih memiliki mimpi hitam putih. Orang yang hidup di zaman televisi berwarna, memiliki mimpi yang tentu saja berwarna.

Televisi membuat anda gemuk

Komputer memang juga membuat gemuk, tapi televisi juga. Intinya, apapun yang membuat malas bergerak dapat menyebabkan gemuk. Sesederhana itu. Tidak heran jika penelitian menemukan kalau orang yang sedikit menonton televisi membakar lebih banyak kalori per hari, daripada orang yang sering menonton televisi. 

Implikasinya? Tentu saja diet. Para ilmuwan berhasil menurunkan berat mahasiswa hanya dengan membatasi waktu mereka menonton televisi di asramanya.

Televisi membuat anda gemar kekerasan

Ini bukan lagi kontroversi. Para ilmuwan sepakat kalau tayangan televisi memang membuat orang lebih mungkin bertindak kekerasan. Perhitungan statistik menunjukkan, orang berusia 18 tahun rata-rata sudah menyaksikan 200 ribu tindak kekerasan dan 40 ribu pembunuhan, yang tentu saja hampir semuanya dalam acara “hiburan.”  

Penelitian pada perilaku menonton teve 700 anak menunjukkan, semakin tinggi jumlah jam menonton televisi, semakin mereka berperilaku agresif. Ingat, ilmuwan sudah hati-hati, dengan menyertakan faktor seperti kemiskinan dan pengabaian. Tetap saja jumlah waktu menonton televisi berpengaruh lebih besar.