Mengenal 10 Penyakit Kelamin yang Menular dan Gejalanya (Bagian 1)

Mengenal 10 Penyakit Kelamin yang Menular dan Gejalanya

Penyakit menular seksual atau Sexually Transmitted Diseases (STDs) sebagian besar terjadi akibat hubungan seks yang tidak sehat, atau hubungan seksual yang tidak aman (melakukan aktivitas seksual dengan orang yang terinfeksi penyakit kelamin). Berikut ini sepuluh penyakit menular seksual yang perlu dikenali dan diwaspadai.

1. Gonore

Gonore atau gonorrhea atau kencing nanah adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae, yang dapat menyerang pria maupun wanita. Penyakit ini sangat menular, terutama melalui hubungan seksual dengan bergonta-ganti pasangan. 

Penyakit ini menyerang atau menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan (melalui oral sek), dan bagian putih mata (konjungtiva), jika terkena mengenai mata. 

Pada wanita, gejalanya adalah nyeri sewaktu buang air kecil atau disebut drysurria, mengeluarkan cairan yang berlebihan dari vagina (vaginal discharge), dan demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum, serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual. Jika tidak segera diobati akan menyebabkan kemandulan. 

Pada pria, gejalanya berawal rasa tidak enak pada uretra, dan beberapa jam kemudian diikuti nyeri ketika berkemih, serta keluarnya nanah dari penis. 

Meskipun penyakit ini dapat diobati, pencegahan adalah langkah terbaik sebelum tertular. Pencegahan yang paling utama adalah tidak melakukan aktivitas seksual yang tidak sehat atau tidak aman. Baik pula untuk lebih berhati-hati menggunakan WC umum terutama toilet duduk. Segera periksa ke dokter jika mengalami gejala-gejala di atas.

2. Herpes kelamin

Herpes kelamin atau herpes genitalis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Penyakit ini sangat menular dan mengifeksi daerah kelamin. 

Gejala herpes biasanya muncul luka (bisul) di dekat daerah di mana virus telah memasuki tubuh. Mereka berubah menjadi lepuh, gatal dan menyakitkan, kemudian sembuh, dan muncul kembali jika ada faktor pemicunya.

Kadang-kadang, orang tidak tahu bahwa mereka memiliki herpes karena tidak menunjukkan gejala, atau gejala sangat ringan. Penyakit ini dapat diobati tetapi tidak dapat disembuhkan, dan akan tetap akan bermukim di dalam tubuh. Tetapi obat dapat membantu tubuh melawan virus, dapat membantu mengurangi gejala, dan menurunkan risiko penularan virus kepada orang lain.

Herpes genitalis umumnya menyerang dan menyebabkan luka pada daerah genital atau dubur, bokong, dan paha. Virus dapat menyebar meskipun tidak ada luka/bisul. Bayi baru lahir juga dapat terinfeksi virus ini jika sang ibu mengidap penyakit ini. Wanita kerap kali tidak sadar menderita herpes, karena lecet terjadi di dalam vagina.

3. Infeksi jamur atau candidiasis

Genital/vulvovaginal candidiasis (VVC) atau disebut juga infeksi jamur adalah salah satu penyakit kelamin yang disebabkan oleh jamur. Wanita dewasa lebih rentan terserang infeksi jamur, jika pertumbuhan jamur melebihi batas normal. 

Candida (jamur) selalu hadir di tubuh dalam jumlah kecil. Namun, ketika ketidakseimbangan terjadi, seperti ketika perubahan tingkat keasaman normal vagina atau ketika perubahan keseimbangan hormon, candida dapat berkembang biak. 

Gejalanya pada wanita dapat berupa gatal pada kelamin, rasa terbakar, keputihan. Jika pada pria, biasanya ruam gatal pada penis. Gejala-gejala VVC serupa dengan banyak infeksi kelamin lainnya, sehingga sangat penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika memiliki gejala-gejala tersebut. 

Infeksi jamur pada kelamin dapat disembuhkan dengan krim anti jamur. Langkah-langkah ini dapat membantu mencegah infeksi jamur vagina:
  • Mengenakan pakaian dalam dari katun
  • Menghindari pakaian ketat yang terbuat dari serat sintetis, seperti nilon
  • Gunakan kertas toilet putih nonparfum 
  • Menjaga kebersihan area genital
  • Gunakan handuk (bukan hair dryer) untuk mengeringkan daerah genital
  • Melepaskan pakaian renang yang basah sesegera mungkin setelah berenang
  • Menggunakan pembalut yang bebas parfum

4. Sifilis

Sifilis atau syphilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum. Menginfeksi daerah kelamin, bibir, mulut, atau anus, baik pria maupun wanita. 

Sifilis adalah penyakit seksual yang sangat menular dari aktivitas seksual dengan seseorang yang terinfeksi sifilis, pada proses kehamilan dari ibu ke banyinya, perilaku homoseksual, bergonta-ganti pasangan seksual, dan orang yang terinfeksi HIV.

Gejala atau tanda-tanda sifilis berupa luka kecil, bulat, sakit, pada kelamin, anus atau mulut, dan menyebabkan ruam pada tubuh, terutama pada telapak tangan atau telapak kaki. Kadang-kadang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening di dekatnya. Banyak orang tidak menyadari gejalanya selama bertahun-tahun, karena gejala ini bisa datang dan pergi.

Dalam tahap/stadium yang parah, sifilis dapat menyebabkan kerusakan otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang dan sendi. Jika tidak ditangani dengan serius, sifilis dapat menyebabkan kelumpuhan, mati rasa, kebutaan, cacat lahir atau keguguran, dan yang paling ekstrem dapat menyebabkan kematian.

5. Klamidia

Klamidia atau chlamydia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Penyakit ini menginfeksi pria maupun wanita melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi bakteri tersebut. 

Penyakit ini memiliki gejala yang ringan, bahkan kadang tidak disadari oleh penderitanya, namun komplikasi yang serius dapat menyebabkan kerusakan permanen dan infertilitas.

Gejala klamidia adalah keputihan yang abnormal, terasa nyeri seperti terbakar ketika berkemih, rasa nyeri pada perut bagian bawah, nyeri punggung bawah, mual, demam, sakit ketika berhubungan seksual, dan lain sebagainya. Jika pada pria, gejalanya adalah cairan yang berlebihan pada penis, perasaan terbakar dan gatal pada sekitar permukaan penis.

Cara terbaik agar terhindar dari bakteri Chlamydia adalah menjauhkan diri dari kontak seksual yang terinfeksi bakteri tersebut, menjalankan hubungan yang sehat dengan pasangan yang tidak terinfeksi, serta menjauhkan diri dari pergaulan yang mengarah kepada seks bebas.

Baca lanjutannya: Mengenal 10 Penyakit Kelamin yang Menular dan Gejalanya (Bagian 2)