Tidak semua cerita koboi berasal dari Amerika Serikat, termasuk komik termahsyur yang satu ini. Walaupun setting action-komedi Lucky Luke adalah ‘kawasan barat yang buas’ seperti yang biasa diceritakan dalam kisah koboi Amerika, namun Lucky Luke murni ciptaan Morris alias Maurice de Bevere, komikus asal Belgia.
Dia juga yang melukis semua kisah Lucky Luke sejak tahun 1946 hingga 2001, bekerja sama dengan sejumlah penulis terkenal, termasuk Goscinny – kreator Asterix. Di Eropa, kepopuleran Lucky Luke hanya bisa ditandingi oleh Smurf, Asterix dan Tintin.
Alkisah, Lucky Luke adalah seorang koboi yang menjadi legenda di barat, ia konon bisa menembak lebih cepat dari bayangannya sendiri. Dalam melalui semua petualangannya, Luke ditemani oleh kuda yang kocak bernama Jolly Jumper dan (kadang) anjing bodoh bernama Rantanplan (parodi dari anjing pintar Rin Tin Tin). Karena kepopulerannya, anjing bodoh ini pernah memiliki seri komiknya sendiri.
Luke juga memiliki musuh bebuyutan, yakni empat bersaudara Dalton (Joe, William, Jack dan Averell Dalton) yang sering keluar masuk penjara (kadang disertai juga dengan ibu mereka, Ma Dalton). Beberapa kali saat berpetualang, Luke digambarkan kerap berjumpa dengan legenda-legenda barat seperti Calamity Jane, Billy The Kid, dan Jesse James.
Seperti komik lain, Lucky Luke juga pernah mengalami pasang surut, salah satunya adalah sorotan mengenai rokok yang selalu tersemat di mulutnya. Karena komik ini menjadi bacaan kegemaran anak-anak, Lucky Luke dikhawatirkan akan memberi dampak buruk dengan mengajarkan merokok sejak usia muda.
Walaupun awalnya sempat menolak mengikuti anjuran, Morris akhirnya mengubah rokok yang selalu tersemat di mulut Luke menjadi sebatang rumput pada seri-seri terbaru (walaupun dalam beberapa komik Luke sempat terlihat menyematkan rokok lagi).
Petualangan pertama Lucky Luke berjudul ‘Arizona 1880’, muncul dalam almanak majalah komik Le Journal de Spirou pada 7 Desember 1946. Untuk penulisan naskah cerita, Morris meminta bantuan Rene Goscinny, hingga tahun 1977 saat kreator Asterix tersebut meninggal.
Setelah Goscinny, terhitung empat penulis lain juga menulis lanjutan kisah Luke, baik melalui majalah Spirou ataupun Pilote. Meninggalnya Morris pada tahun 2001 membuat tanggung jawab petualangan koboi kocak ini dibebankan kepada duet artis baru, Achde dan Laurent Gerra.
Petualangannya yang heboh membawa Lucky Luke diterjemahkan ke dalam video games, film seri TV, film animasi dan beberapa film layar lebar (yang terbaru adalah film produksi Perancis tahun 2009 dengan bintang utama Jean Dujardin sebagai Luke).
Ada yang khas di setiap akhir petualangan Lucky Luke. Koboi kocak ini selalu berkuda menuju matahari terbit atau terbenam, dan menyanyikan lagu yang sama, “I’m a poor lonesome cowboy, and a long away from home…”