
Teri Horton adalah perempuan yang membeli lukisan Jackson Pollock senilai $50 juta (sekitar 700 miliar rupiah) di toko barang bekas, seharga $5 (sekitar 75 ribu rupiah).
Seperti kanvas tidak berharga yang penuh coretan di tempat tidak berguna, di pojokan toko barang bekas di California pada awal tahun ‘90-an, lukisan itu sebenarnya karya agung pelukis Amerika, Jackson Pollock.
Teri berpikir lukisan itu aneh, tetapi berencana untuk membeli dan memberikannya kepada temannya yang depresi. Pemilik toko membuka harga $8. Teri menolak untuk membayar $8 untuk barang tidak berguna itu, dan menawar $5. Karena ingin terbebas dari kanvas besar tidak berguna itu, yang tidak ada seorang pun mau, akhirnya pemilik toko menerima tawaran Teri.
Beberapa waktu kemudian, dia dan guru seninya minum-minum di apartemennya, dan berencana untuk melemparkan anak panah ke lukisan itu. Guru seninya melihat dan memberi tahu, "Sepertinya kamu membeli lukisan Jackson Pollock!"
"Siapa Jackson Pollock?" tanyanya.
Guru seninya menjelaskan padanya.
Lalu dia membawa lukisan tersebut ke ahli, dan akhirnya lukisan tersebut dinyatakan asli, dan terjual seharga $50 juta.