Kisah Ratu Inggris “Mengerjai” Pangeran Arab Saudi


Sir Sherard Cowper-Coles bertemu secara privat dengan Ratu Elizabeth ketika dia diangkat menjadi dubes Inggris Raya untuk Arab Saudi pada 2003. Pada saat itu, Abdullah secara teknis masih merupakan putra Mahkota, meski dia telah menjadi pemimpin de facto selama beberapa tahun. 

Sepanjang pertemuan mereka, Sang Ratu dengan gembira menceritakan kunjungan pertama Abdullah ke Balmoral, kastil ratu di Skotlandia. 

Semua bermula dengan polosnya, dengan tawaran untuk tur keliling lokasi: setelah makan siang, Sang Ratu bertanya ke tamu kehormatannya (Abdullah) apakah dia ingin tur keliling lokasi. 

Didukung oleh menteri luar negeri, Pangeran Abdullah yang awalnya ragu jadi setuju. Land Rover kerajaan pun diparkir di depan kastil. Seperti yang telah diinstruksikan, Sang Putra Mahkota naik ke kursi depan, dan penerjemahnya duduk di kursi belakang.

Tapi kemudian, twist yang mengejutkan! Sang Ratu menjadi supir Abdullah.

Tanpa diduga, Sang Ratu duduk di kursi pengemudi, men-starter mobil, dan berangkat. Perempuan tidak—atau belum—boleh menyetir mobil di Arab Saudi, dan Abdullah tidak terbiasa disopiri seorang perempuan, apalagi seorang ratu.

Kegugupan Abdullah meningkat saat Sang Ratu, pengemudi militer di waktu perang, tancap gas sepanjang jalan sempit di sekeliling istana Skot, sambil berbicara sepanjang waktu. Lewat penerjemahnya, Sang Putra Mahkota memohon pada sang ratu untuk menyetir lebih pelan dan berkonsentrasi pada jalan di depan.

Ratu Elizabeth pada dasarnya menghabiskan sore hari dengan menyetir gaya militer untuk “mengerjai” putra mahkota Arab Saudi.