Kisah Leonarda Cianciulli, Pembunuh Sadis di Era Perang Dunia II

Kisah Leonarda Cianciulli, Pembunuh Sadis di Era Perang Dunia II

Leonarda Cianciulli, asal Italia, adalah pembunuh berantai di era Perang Dunia II. Dia memasak daging manusia korbannya, darah korban dijadikan bahan pembuatan kue, daging korbannya juga dijadikan sabun untuk dijual.

Motifnya cukup sederhana, Leonarda akan mengundang korban ke rumahnya, lalu menyajikan minuman keras hingga tamunya mabuk dan tak sadarkan diri, lantas tibalah saatnya untuk mengeksekusi. 

Potongan tubuh korban kemudian ia kuliti dan diambil dagingnya, lalu merebusnya bersama beberapa bahan campuran untuk membuat sabun sampai mengental. Setelah mengental, ia lalu mencetaknya menjadi sabun untuk dijual. 

Sementara darah korban disimpan dalam sebuah baskom, dan darah itu akan dicampurkan dengan tepung dan bahan pembuat kue lainnya. Kue buatannnya kemudian ia bagikan ke para tetangga, bahkan juga ia makan sendiri bersama anak-anaknya.

Leonarda diketahui sangat percaya dengan hal-hal mistis dan ramalan. Ia mempercayai bahwa melakukan pembunuhan sadis itu akan bisa menyelamatkan anaknya yang sedang ikut tentara Italia dalam PD II selamat dalam perang.

Leonarda akhirnya tertangkap oleh polisi, persis saat ia akan mengeksekusi korban berikutnya. Ia kemudian mendapat vonis 30 tahun penjara, dan 3 tahun menjalani rehabilitasi kejiwaan di sebuah rumah sakit jiwa. Namun pada tahun 1970, Leonarda meninggal karena penyakit yang dideritanya.