James Hetfield atau Kirk Hammet dari Metallica, Scott Ian dari Anthrax, ataupun Kerry King dari Slayer memang dianggap sebagai gitaris berpengaruh bagi dunia musik trash metal. Namun, bagi Metalhead—penggemar musik metal—rasanya tidak afdol jika mengabaikan sosok Dave Mustaine, gitaris Megadeth ke dalam jajaran tersebut.
Tidak bisa dipungkiri, Dave Mustaine menjadi founder untuk Megadeth yang tergabung di dalam The Big Four of Trash Metal bersama band-band yang disebut sebelumnya. Dave mendirikan band ini pada kurun waktu 1983 bersama kameradnya, David Ellefson.
Bagi sebagian orang, Megadeth adalah proyek “balas dendam” Dave terhadap Metallica. Bagaimana bisa? Ya, tidak bisa dipungkiri, Megadeth terbentuk setelah Dave dikeluarkan dari Metallica pada awal 1983, karena kecanduannya terhadap alkohol dan agresivitasnya di band tersebut.
“Musik—Megadeth—itu didorong banyak oleh balas dendam dan permusuhan terhadap band saya sebelumnya. Saya rasa kita berteman sekarang, tapi saat itu saya kesal. Akhirnya saya sampai pada titik di mana saya tidak lagi peduli, karena apa yang saya lakukan terasa lebih penting daripada apa yang mereka lakukan,” ujar Dave saat interview.
Widya G., dalam buku The Power of Metallica, mengisahkan, John Zazula mengundang Metallica untuk bermain di toko musiknya yang berada di New York. Pada Maret 1983, dalam perjalanan dari San Fransisco ke New York, kebiasaan minum Dave Mustaine tidak bisa dibendung lagi.
Saat berada di New York City untuk merekam 'Kill Em All,' Metallica secara resmi mengeluarkan Dave Mustaine dari band, karena kecanduan alkohol dan penggunaan narkoba, pada 11 April 1983.
Tindakan-tindakan Dave ini muncul dari masa remajanya yang “ugal-ugalan”. Pada usia 17 tahun, dia menjajakan narkoba untuk membayar sewa apartemennya. Salah satu kliennya membayar obat-obatan itu dengan album-album AC/DC, Motorhead, dan Judas Priest yang membangkitkan selera musik heavy metal.
Dave ingat betul saat-saat ia dikeluarkan dari Metallica dan—di awal pemecatannya—meratapi hal itu. Dalam film biografi Metallica: Some Kind of Monster (2004), Dave mengungkapkan penyesalannya kepada Lars Ulrich (drummer Metallica).
“Saya melihat orang-orang di seluruh dunia berkata, permainan gitar hebat dari Kirk. Dan betapa bodohnya saya, dan itu membuat saya dikeluarkan dari Metallica. Dan saya tidak cukup baik untuk mereka, dan saya adalah pecundang. Saya harus menghadapinya selama hampir 20 tahun,” ujar Dave.
Dave yang tak ingin meratapi hal ini secara berlarut-larut, sempat membentuk Fallen Angels walaupun tidak berumur panjang. Setelah bertemu David Ellefson di apartemennya, Dave membentuk Megadeth. Ia juga manghabiskan tahun 1984 untuk memperkaya khazanahnya dalam bermain gitar. Hal ini terbukti ketika ia mengeluarkan album Killing Is My Business… and Business Is Good! pada 1985.
Dave mengaku sudah berdamai dengan Metallica dan dibuktikan dengan penampilannya bersama Metallica pada 2011 silam di Sofia, Bulgaria. Dalam konser tersebut, James Hetfild memeluk Dave di atas panggung. Ketika itu mereka memainkan lagu Am I Evil?. Ini menjadi kolaborasi untuk The Big Four of Trash Metal.
Bersama Megadeth, Dave memang tidak bisa menandingi dari segi penjualan album laiknya Metallica. Namun ia mampu menawarkan musik metal yang lebih cepat dan vokal yang unik.
Sudah 15 album meraka keluarkan, dengan banyak sertifikasi platinum dan Grammy nominasi untuk namanya, serta tempat di Rock And Rock Hall Of Fame untuk waktunya yang dihabiskan di Metallica, meskipun tidak diundang untuk menghadiri acara tersebut oleh mantan rekan bandnya.
Dave Mustaine mengatakan, “Apa yang mereka katakan adalah benar, hidup seperti gulungan kertas toilet - itu semua cepat berlalu hingga di akhir.”
Jika ia tidak memiliki beragam kontroversi bersama Metallica, apakah Metalhead di dunia akan mendengarkan lagu Holy Wars… The Punishment Due atau Symphony of Destruction?