The Golden Ratio of Beauty menilai seberapa simetris wajah wanita dan pria. Semakin simetris akan dianggap paling memenuhi standar kecantikan dan ketampanan dalam sains.
Namun itu sifatnya masih subjektif, setiap orang punya persepsi dan tujuan yang berbeda-beda soal kecantikan dan ketampanan.
Berbicara wanita cantik, lagi-lagi hal ini relatif bagi tiap orang, bahkan tiap tempat maupun zaman.
Ada satu kata yang mungkin perlu kita dengar, "Setiap wanita itu cantik, hanya saja selera tiap pria beda-beda."
Beberapa contoh anggapan yang saling bertabrakan dalam hal kecantikan seperti:
Ada yang menganggap bahwa kulit putih bikin cewek lebih cantik. Tapi ada anggapan yang lain bahwa justru kulit cewek yang hitam manis bikin lebih cantik dan kelihatan seksi.
Ada yang menganggap bahwa hidung mancung itu cantik. Namun, ada yang menganggap bahwa hidung pesek itu cantik dan keliatan imut.
Ada zamannya tren alis tipis digandrungi dan dikatakan cantik. Namun ada zamannya tren alis tebal digandrungi, dan akhirnya lahirlah cara untuk menebalkan alis dengan instan seperti sulam alis.
Dan untuk alasan kenapa wanita yang dianggap cantik diperlakukan baik karena sosial-budaya memuji, mendambakan, bahkan mendewakan hal itu. Hal yang sama bisa terjadi pada sosok pria yang dianggap tampan.