
Tidak ada otot di jari-jari manusia. Otot yang menggerakkan jari terletak di telapak tangan (arrector pili) dan di forearms bagian tengah yang menggerakkan urat dan tulang jari seperti benang/tali boneka tangan.
Kuku biasanya tumbuh lebih cepat pada lingkungan/daerah beriklim panas (atau pada musim panas jika negara subtropis). Selain itu, kuku tangan yang dominan biasanya tumbuh lebih cepat/panjang dibandingan tangan yang lemah. Kuku berhenti tumbuh ketika manusia sudah meninggal.
Tidak ada sidik jari manusia yang sama, itu semua sudah kode genetik DNA, sama seperti halnya nomor KTP orang, tidak ada yang sama. Tapi ada kemungkinan 2 orang berbeda atau saudara kembar punya sidik jari yang sama, tapi kemungkinannya 1:100 juta. Teknik identifikasi sidik jari secara hukum sudah dilaksanakan di Babylonia pada masa raja Hammurabi.
Saraf reseptor jari sangat banyak/sensitif, terbanyak (sekitar 17.000 mechanoreceptors) dari semua bagian kulit manusia, bahkan lebih sensitif dibanding reseptor mata.
Banyak bagian dan organ tubuh yang bisa dicek kesehatannya/diterapi (akupunktur dll) pada telapak tangan dan jari saja (telapak kaki juga).
Ada mitos lama sejak zaman Romawi dan Mesir kuno soal pembuluh darah pada jari manis manusia, yang disebut Venna Amoris, yang terhubung langsung dengan jantung; dan orang memakai cincin pernikahan di jari manis tangan kiri karena itu. Tapi sains membuktikan mitos itu salah.
Menurut studi, pria dengan jari manis lebih panjang dibanding telunjuk cenderung punya banyak keunggulan seperti performa atletisme, intelektualitas, ketampanan, dan pendapatan lebih tinggi (jika memanfaatkan bakat dirinya, tentu saja).
Ini dikarenakan level testosteron yang lebih tinggi pada laki-laki berjari manis panjang sejak semasa dalam kandungan. Ironisnya, jari manis adalah jari 'terlemah' dibanding semua jari lainnya (bukan jari kelingking yang imut).
Kelainan memiliki jumlah jari di atas lima disebut polydactylism. Tokoh sejarah yang punya kelainan 6 jari langka ini misalnya Anne Bolelyn (Ratu Inggris), Oprah Winfrey, Maria Sharapova (petenis Rusia), Liam Gallagher (band Oasis), Halle Berry, Kate Hudson, dll.
Seperempat bagian otak motor cortex manusia (mengontrol gerakan tubuh) didedikasikan khusus untuk menggerakkan jari-jari (di telapak tangan dan forearms).
Hanya spesies primata yang punya tangan (dan jari-jari) seperti halnya manusia. Bedanya, manusia cuma punya fungsi kompleks menggenggam di kedua tangan saja karena 100% bipedal.
Bergandengan tangan (apalagi dengan genggaman jari yang rapat dan mesra) dengan orang yang kita kasihi akan melepaskan hormon oksitosin (hormon senang yang berkaitan dengan cinta dan kasih sayang), dan menurunkan level hormon kortisol (hormon stres).
Proses pembentukan jari tangan bukan hanya melibatkan pertambahan dan pembentukan sel baru, tapi juga melibatkan 'program pembunuhan sel yang direncanakan', alias apoptosis. Ruang dan jarak yang terbentuk di antara jari adalah hasil dari proses apoptosis ini.
Bisa diibaratkan seperti proses memahat batu menjadi berbentuk tangan. Pemahat akan menghancurkan dan membuang bagian-bagian batu di antara jari, sehingga bentuk jari menjadi terpisah satu sama lain. Kalau di jari, sel-sel sengaja dimatikan untuk 'memahat' bentuknya.
Jadi, jari tangan bukan terbentuk dari menyembulnya bagian tangan yang tumbuh memanjang (seperti pada pertunasan tanaman). Proses kematian sel secara terpogram yang lebih banyak berperan dalam menghasilkan bentuk akhir jari tangan. Jika program apoptosis tidak lancar, maka dapat terjadi kelainan pada bentuk jari, misalnya jari-jari yang tidak terpisah sempurna.