Cara Peternak Sapi Menghasilkan Susu dengan Kualitas Terbaik


Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi susu adalah dengan mengembangkan peternakan sapi. Saat ini, peternakan dan pabrik susu sapi Greenfields di Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi salah satu penghasil susu untuk memenuhi kebutuhan susu di Indonesia.

CEO of PT Aust Asia Food, Edgar Dowse Collins, mengatakan, Indonesia khususnya daerah-daerah pegunungan dengan udara sejuk sangat tepat untuk mengembangkan potensi peternakan sapi. "Kondisi lokasi sejuk sangat penting bagi kenyamanan sapi," kata Edgar di Malang.

Karena itu, Malang yang berdekatan dengan Gunung Kawi menjadi lokasi yang sesuai untuk mengembangkan peternakan sapi. Edgar mengatakan, tidak menutup kemungkinan untuk membuka peternakan baru di daerah Indonesia lainnya. 

"Sambil mengedukasi masyarakat betapa pentingnya mengonsumsi susu," ujar dia.

Di peternakan Greenfields terdapat sekitar 8 ribu sapi ternak. Rata-rata satu ekor sapi menghasilkan 30 liter susu per hari. "Itu melalui proses pemerahan susu tiga kali sehari," ujar Head of Dairy Farm PT Aust Asia Food, Heru Prabowo.

Heru menjelaskan, untuk menghasilkan susu sapi terbaik, banyak hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah kenyamanan sapi. "Biasa saya sebut happy cow," ujar dia.

Kenyamanan sapi termasuk kandang yang bersih dan udara sejuk. Menurut Heru, bila sapi merasa tidak nyaman, salah satu indikatornya dapat terlihat sapi tersebut tidak atau sulit tidur. Padahal tidur menjadi salah satu faktor sapi menghasilkan banyak susu. 

"Semakin banyak tidur, semakin banyak susu yang dapat dihasilkan," kata dia.

Faktor lain yang harus diperhatikan adalah makanan. Sapi, kata Heru, tidak hanya mengonsumsi rumput tapi harus disertai makanan yang mengandung vitamin dan mineral lainnya bagi tubuh sapi. "Sapi di sini kami campur makanannya dengan tujuh jenis, di antaranya rumput, pelet, dan jagung," katanya.

Tujuh jenis bahan makanan tersebut dicampur, sehingga pemenuhan gizi tercukupi. Hal lain yang penting adalah menjaga kesehatan sapi secara berkala.

Di Greenfields, sapi-sapi  penghasil susu mendapat suntikan tetanus setiap tiga bulan sekali. Selain itu, bila ada sapi yang sakit langsung dipindahkan ke kandang khusus agar tidak menular kepada sapi lainnya. "Kami sebut istilahnya rumah sakit sapi," kata Heru.

Selain itu, perkembangan sapi untuk menghasilkan susu juga perlu dilihat. "Biasanya sapi akan menghasilkan susu saat laktasi ke tiga," ujar dia. Untuk peternakan ini, sapi akan terus menghasilkan susu paling lama sampai laktasi ke sembilan. Setelah itu sapi tidak akan dipaksa untuk menghasilkan susu lagi. Hal ini dikarena sangat penting untuk menjaga kualitas susu sapi yang dihasilkan.

Hal lain yang juga harus diperhatikan, menurut Heru, adalah pemberian kolostrum kepada sapi yang baru lahir. "Sapi betina ya, karena kalau jantan langsung kami jual," ujar dia.

Kolostrum merupakan pemberian susu sapi murni dari induk kepada bayi sapi. Hal ini dilakukan untuk memberikan antibodi yang sama seperti induknya. Pemberian kolostrum dilakukan dua kali. Pertama sekitar 30 menit setelah lahir, dan ke dua setelah 12 jam kemudian. 

"Ukuran susunya sekitar 2,5 sampai tiga liter," kata dia. 

Bahkan selama proses pertumbuhan, bayi sapi akan tetap mendapatkan susu dari induknya. "Ini juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas susu sapi."