Apa yang Dimaksud Jebakan Pendapatan Menengah atau Middle Income Trap?


Ketika sebuah negara semakin maju, pendapatan warganya meningkat, upah buruh juga meningkat, sehingga harga barang yang diproduksi jadi semakin mahal. Karena itu, membuat fasilitas produksi di negara-negara ini menjadi tidak ekonomis, terutama proses produksi yang banyak menggunakan tenaga manusia.

Maka negara maju seperti Jepang, Amerika dan negara-negara Eropa banyak yang memindahkan fasilitas produksinya ke negara-negara berkembang, dengan biaya produksi lebih murah seperti Indonesia, Vietnam, Filipina, dsb.

Dengan semakin banyaknya investasi yang masuk ke negara berkembang, pendapatan juga semakin meningkat, yang berdampak kepada biaya produksi dan harga barang.

Maka siklus yang pertama akan terulang lagi. Negara-negara maju itu akan mencari tempat lain yang biaya produksinya lebih murah.

Jadi negara-negara berkembang harus bertransformasi dengan tidak lagi mengandalkan upah buruh yang murah sebagai daya tarik investasi.

Middle income trap terjadi ketika upah buruh dan biaya produksi di negara berkembang sudah lebih mahal, tetapi tidak mampu beralih ke sektor high income yang membutuhkan keahlian lebih tinggi.

Pendeknya, sebuah negara dikatakan terjebak dalam middle income trap ketika bikin pabrik sepatu sudah terlalu mahal, tapi tidak bisa beralih bikin pabrik semikonduktor karena kekurangan tenaga ahli.