Apa yang Akan Terjadi Jika Pesawat Kehabisan Bahan Bakar di Udara?

Apa yang Akan Terjadi Jika Pesawat Kehabisan Bahan Bakar di Udara?

Saat pesawat kehabisan bahan bakar, generator yang ada pada masing-masing engine akan berhenti bekerja. Ini berarti tidak ada suplai electrical dan hydraulic pada pesawat.

APU (Auxiliary Power Unit) akan bekerja dan mensuplai kebutuhan electrical dan hydraulic.

Namun bagaimana bila APU juga tidak bekerja? Di sinilah RAT (Ram Air Turbine) akan dioperasikan. RAT akan menyediakan hydraulic yang dibutuhkan untuk menggerakkan control surfaces, sehingga pesawat masih dapat dikendalikan.

Tekanan yang dihasilkan oleh RAT terhubung pada hydraulic pump yang nantinya akan menyediakan kebutuhan electrical namun dengan daya yang kecil. Sehingga electrical supply pada cabin, galley, dan hal yang tidak terlalu penting akan dihentikan.

Electrical hanya akan difokuskan pada beberapa instrumen kokpit atau minimum ILS (Instrument Landing System) seperti komunikasi radio dan kompas. Dan apabila RAT bermasalah, maka baterai yang akan mensuplai kebutuhan electrical pada pesawat, namun baterai ini hanya dapat bertahan 20–30 menit.

Selama pesawat kehilangan gaya dorong, pesawat tidak akan langsung jatuh, pesawat masih dapat terbang gliding, sehingga prosedur darurat masih dapat dilakukan.

Bila pesawat mendarat di darat, landing gear masih dapat diturunkan dengan memanfaatkan berat landing gear itu sendiri. Sistem penguncian landing gear akan dibuka oleh pilot, dan landing gear akan turun sehingga badan pesawat tidak menghantam tanah secara langsung.

Banyak sistem backup yang ada pada pesawat ketika hal yang tidak diinginkan terjadi, inilah mengapa pesawat dikatakan sebagai alat transportasi massal yang paling aman.