
Banyak orang mengira kalau laba-laba adalah serangga. Namun, ilmuwan mengklasifikasikan laba-laba dalam kelas arachnid (bersama kalajengking, kutu, tungau), yang dalam beberapa hal berbeda dengan serangga.
Laba-laba mempunyai delapan kaki, sementara semut, lebah, kumbang, dan serangga lain hanya mempunyai enam kaki. Kebanyakan serangga juga mempunyai sayap dan antena, sedangkan laba-laba tidak. Arachnid termasuk filum Artropoda.
Di dunia ini terdapat lebih dari 30.000 jenis laba-laba yang diketahui, dan bisa dikelompokkan dari cara hidupnya. Laba-laba pemintal jaring membuat jaring untuk menangkap serangga. Laba-laba pemburu mengejar serangga atau menunggu mereka.
Dari segi struktur tubuh, seperti taringnya, laba-laba dikelompokkan atas laba-laba sejati dan tarantula.
Ilmuwan laba-laba mengevaluasi pergerakan laba-laba yang terencana dengan istilah-istilah berikut:
- Menyiapkan bandul lengket di ujung benang.
- Membuat dan melepaskan zat bau dari tubuhnya yang dibuat ngengat betina untuk memikat pasangan jantannya.
- Melemparkan lasso pada mangsanya lebih cepat dari pandangan manusia.
- Membidikkan lasso tepat mengenai mangsanya.
- Akhirnya, membuat benang khusus yang dapat menjaga kesegaran mangsa, serta membungkusnya
1. Laba-laba Pelempar Lasso
Dari sekian banyak spesies laba-laba, salah satu yang paling menarik karena teknik-teknik berburunya adalah laba-laba bolas. Berdasarkan riset rinci terhadap makhluk ini, seorang pakar laba-laba, Dr. Gertsch, menemukan bahwa laba-laba ini menggunakan hidungnya untuk menangkap mangsa, dengan cara melempar jaring yang mirip tali lasso.
2. Pintu-perangkap untuk Hidup Di Gurun
Saat memburu mangsanya, laba-laba pintu-perangkap hanya meletakkan kaki-kaki depannya di luar.
3. Laba-laba Penyamar
Bertentangan dengan kepercayaan umum, banyak jenis laba-laba berburu tanpa membangun jaring. Salah satunya adalah laba-laba kepiting. Ia menyamarkan dirinya pada bunga-bungaan, dan menyantap lebah-lebah yang hinggap padanya.
4. Berburu dengan Jaring Tangga Melingkar
Bagi banyak makhluk hidup, jaring laba-laba merupakan perangkap maut. Namun ada beberapa makhluk yang dapat selamat dari perangkap maut itu. Sebagai contoh, ngengat tidak mempan terhadap jaring laba-laba, karena debu pada tubuhnya menutupi perekat pada jaring, dan membuatnya tidak efektif. Berkat debu inilah ngengat dapat lolos dengan mudah.
Namun ngengat masih dapat terjerat oleh jaring yang konstruksinya tidak biasa. Jaring laba-laba Skoloderus, yang tinggal di daerah tropis, berbeda dari kebanyakan jaring, dan tampilannya mirip kertas-lalat. Dengan cara ini, Skoloderus mudah menangkap ngengat.
Laba-laba Skoloderus membangun jaring yang panjangnya satu meter dengan lebar 15-20 sentimeter, mirip sebuah tangga. Ngengat yang tertangkap akan jatuh ke dasar jaring. Selama jatuh, ngengat kehilangan sebagian besar debu pelindung yang mencegahnya menempel pada jaring biasa, dan akhirnya terjerat dalam perangkap Skoloderus.
5. Laba-laba Pelempar Jala
Jaring Dinopis tidak seperti milik laba-laba lain, ia dilemparkan kepada korbannya. Laba-laba ini bergantung pada seutas benang yang dicantolkannya pada sebuah dahan atau ranting. Lalu ia menunggu untuk menyergap.
Tidak ada jalan kabur bagi mangsa yang lewat di bawahnya. Laba-laba ini tiba-tiba melompat dan melemparkan jaringnya kepada mangsanya.
6. Laba-laba Penipu Ulung
Laba-laba Portia Fimbriata meniru dan memburu spesiesnya sendiri. Misalnya, Portia menipu Euryattus betina yang tinggal di daun tergulung yang ditahan dengan benang-benang sutera, dengan meniru upacara perkawinan laba-laba Euryattus
Berbeda dari kebanyakan laba-laba, selain membuat jaring, laba-laba Portia Fimbriata memburu mangsanya jauh dari jaringnya sendiri. Keistimewaan lain dari Portia adalah lebih menyukai spesiesnya sendiri dibanding serangga lain sebagai makanannya. Oleh karena itu, medan perburuannya umumnya jaring-jaring laba-laba lain.
7. Teknik Memancing Laba-laba Dolomedes
Spesies laba-laba ini dapat bergerak dengan nyaman di atas air, berkat cairan tahan air pada kaki-kakinya.
Laba-laba ini menunggu untuk menyergap di jaring mereka yang ringkih, dan bersembunyi di tengah rerimbunan. Mereka bahkan dapat berjalan di air untuk berburu. Jika perlu, mereka dapat membangun sebuah lonceng dan hidup di bawah air.
8. Teknik Menyelam Laba-laba Lonceng
Laba-laba ini merasakan gerakan di dalam air dengan kaki-kakinya, menunggu tak bergerak sampai seekor ikan mendekat. Setelah menangkap dan meracuni ikan itu, ia membawanya ke darat.
9. Laba-laba yang Menyerupai Roda
Laba-laba ini, yang sengaja membangun sarangnya di puncak bukit pasir, akan melenting begitu lebah liar mulai menggali sarangnya.
Untuk memperoleh kecepatan, pertama laba-laba mengambil beberapa langkah, kemudian, sambil melipat masuk kelima kakinya yang berhubungan, ia bergerak cepat, seperti roda yang berguling menuruni bukit.
Ketika menghadapi bahaya, beberapa spesies laba-laba di gurun Namibia, Afrika Barat-Daya, menarik kaki-kakinya hingga membentuk tubuhnya tepat seperti roda. Dengan gerakan jungkir-balik yang berulang, ia menjauh dari bahaya dengan cepat.
Ukuran laba-laba ini sekitar 2,5-3 sentimeter dan dapat bergerak dengan kecepatan 2 meter per detik. Sebagai perbandingan, putaran tubuh laba-laba dalam bentuk roda sama dengan putaran roda kendaraan dengan kecepatan 40 kilometer per jam.