
Selama lebih dari 40 tahun, kedua negara adidaya besar dunia (Amerika dan Uni Soviet) dan sekutu mereka terkunci dalam konfrontasi nuklir yang dikenal sebagai Perang Dingin. Jika satu sisi meluncurkan rudal, perang nuklir bisa dipastikan terjadi.
Dengan senjata begitu banyak, dan ketegangan begitu tinggi, ancaman nuklir atau perang global sangat nyata. Bahkan setelah runtuhnya Uni Soviet, perang nuklir masih tetap berisiko, seiring makin banyak negara (seperti India, Pakistan, Cina, dan Korea Utara) mengembangkan teknologi senjata nuklir.
Daftar ini melihat beberapa insiden ketika bahaya nyata bisa memulai perang nuklir, atau tanpa sengaja meledakkan senjata nuklir.
8. Duluth Air Base Intruder
Di tengah Krisis Rudal Kuba, pada 25 Oktober 1962, penjaga di sebuah pangkalan udara di Duluth, Minnesota, melihat seorang penyusup pagar perimeter. Dia menembaki penyusup itu, dan mengangkat alarm, yang juga mengaktifkan alarm di semua pangkalan di daerah tersebut.
Namun, di pangkalan udara Volk di Wisconsin, alarm mengalami kekeliruan. Alih-alih terdengar peringatan sabotase, alarm memerintahkan F-106A Delta Dart pencegat dipersenjatai dengan rudal nuklir untuk lepas landas.
Karena ada latihan praktik tidak memberitahukan bila DEFCON 3 ini berlaku, para pilot percaya perang nuklir dengan Uni Soviet telah dimulai. Saat sebagian pesawat hendak lepas landas, sebuah mobil dari menara kontrol lalu lintas udara bergegas ke arah mereka, dan memberi tanda agar pesawat berhenti.
Penyusup tadi, yang memicu semua ketegangan ini, ternyata diidentifikasi sebagai beruang.
7. Thule Air Base Crash
Pesawat A B-52 membawa 4 bom hidrogen terbang di atas Baffin Bay dekat Greenland, pada 21 Januari 1968, sebagai bagian dari sebuah misi. Ini adalah tempat pembom dipersenjatai dengan senjata nuklir bolak balik di luar wilayah udara Soviet, sehingga mereka dapat memberikan serangan pertama yang cepat, atau serangan pembalasan.
Namun, pada penerbangan ini, kebakaran terjadi pada onboard pesawat. Enam dari awak berhasil selamat, tetapi yang terakhir terbunuh saat berusaha menyelamatkan diri.
Pesawat itu jatuh ke lautan es, menyebabkan komponen dari bom nuklir meledak, mengirimkan bahan radioaktif di daerah yang luas. Sebuah operasi pembersihan besar diluncurkan, dengan base camp terletak di lokasi kecelakaan.
Setelah memperoleh sejumlah dokumen di bawah Freedom of Information Act, BBC mengklaim bahwa salah satu dari empat senjata nuklir tidak pernah dipertanggungjawabkan selama operasi pembersihan. Namun, Denmark untuk Institut Studi Internasional meluncurkan studi mereka sendiri di tahun 2009, yang membantah klaim BBC.
6. RAF Lakenhealth B-47 Crash
Pada 7 Juli 1956, setelah misi pelatihan rutin, B-47 Stratojet pembom dari 307 Bombardment Wing berusaha mendarat di lapangan udara USAF di RAF Lakenhealth, Suffolk, Inggris. Namun, pesawat jadi di luar kendali, dan menabrak sebuah bunker penyimpanan senjata nuklir (juga disebut igloo). Pesawat kemudian terbakar, membunuh empat orang awak, dan menutupi bunker.
Di dalam igloo ada bom. Jenderal James Walsh, yang mengepalai tempat itu, menyatakan, "Jika api belum padam begitu cepat, kemungkinan bagian ledak tinggi bom itu akan meledak. Ledakan yang dihasilkan akan menyebar bahan radioaktif di bagian timur Inggris.”
5. Insiden Tape Pelatihan
Jam 8:50, pada pagi hari tanggal 9 November 1979, sebuah peringatan muncul di komputer pusat komando Amerika (termasuk di Pentagon dan di dalam bunker di bawah Gunung Cheyenne) bahwa serangan besar-besaran ICBM Soviet menghujani Amerika Serikat. Rudal nuklir pun disiapkan untuk meluncurkan serangan balasan.
Para petugas senior segera mengadakan konferensi penilaian ancaman. Namun, setelah enam menit tegang, satelit dan radar peringatan dini menunjukkan bahwa tidak ada rudal Rusia telah diluncurkan.
Mereka kemudian menemukan bahwa tape pelatihan yang menggambarkan serangan Soviet besar-besaran secara tidak sengaja telah dimuat ke dalam komputer peringatan dini, dan telah menghasilkan alarm palsu. Setelah penyelidikan insiden itu, fasilitas baru diciptakan untuk menjalankan kaset pelatihan.
Baca lanjutannya: 8 Insiden yang Hampir Memicu Terjadinya Perang Nuklir (Bagian 2)