Bukan hanya sebagai reaksi alami tubuh saat mengantuk, menguap bisa membantu seseorang memastikan kalau ia sedang diperhatikan orang lain di sekitarnya. Cukup dengan cara menguap yang akan diikuti orang lain yang memperhatikannya.
Mungkin terdengar aneh, tetapi hal ini memang sudah dibuktikan melalui serangkain penelitian. Salah satunya penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Current Biologi, bahwa hal ini bisa terjadi sebab berhubungan dengan motorik imitasi dan empati.
Berhubungan dengan motorik imitasi dan empati, alasan yang menjawab lebih dekat mengenai mengapa menguap menular. Karena pengoperasian sistem neuron cermin manusia (MNS) yang dianggap memainkan peran kunci dalam pemahaman tindakan, empati, dan sinkronisasi perilaku sosial kelompok.
Hasil penelitian tersebut menjelaskan, semakin tinggi aktivitas pada area otak tersebut, maka semakin tinggi juga kecenderungan seseorang untuk tertular atau meniru perilaku menguap. Maka, ketika dari kejauhan seseorang memperhatikan lebih dalam objek yang dilihatnya, orang tersebut bisa menirukan apa yang dilakukan oleh objek yang diperhatikannya, misalnya menguap.
Walaupun ditemukan dalam penelitian baru bahwa menularnya menguap dari orang memiliki kecenderungan bervariasi antar individu, hal itu stabil sepanjang waktu seperti sesi pengukuran dan juga tidak berkorelasi dengan skor empati.
Selain itu, terdapat echophenomena, termasuk menguap menular, hal ini dihasilkan secara otomatis oleh mekanisme pelepasan etologis yang bertanggung jawab untuk memicu tindakan motorik stereotip.
Itu berkaitan dengan rangsangan motorik kortikal walaupun pada setiap individu berbeda-beda. Echophenomena juga terdapat pada sindrom Tourette, dan juga kondisi lain, termasuk epilepsi dan autisme.
Terdapat satu perilaku pemberian stimulasi magnetik transkanial (transcranial magnetic stimulation/TMS) eksternal, memungkinkan untuk meningkatkan "rangsangan" di korteks motor sehingga ada kecenderungan orang menularkan menguap. Jadi, ketika aliran listrik diberikan sebagai stimulus terarah, maka kecenderungan seseorang untuk menguap juga meningkat.