Kisah Petualangan Tintin, Komik Legendaris yang Menyihir Dunia

Kisah Petualangan Tintin, Komik Legendaris yang Menyihir Dunia

Kisah Petualangan Tintin dibintangi Tintin sang wartawan berjambul, dan kawan-kawannya yang memiliki karakterisasi hebat: Kapten Haddock yang pemarah dan sering melontarkan sumpah serapah aneh ala bajak laut, Profesor Calculus yang tuli namun amat jenius, detektif kembar Thomson dan Thompson (dengan p seperti pisang) yang konyol, hingga Snowy si anjing cerdik yang selalu menemani Tintin kemana pun dia pergi. 

Tintin mungkin komik Eropa terbaik yang pernah diciptakan dan masuk ke Indonesia.

Kisah petualangan Tintin diciptakan oleh seorang Belgia, bernama Georges Rémy, yang menggunakan nama pena Hergé. Komik strip ini muncul pertama kali di suplemen khusus anak, Le Petit Vingtième, yang muncul di surat kabar Le XXe Siècle pada 10 Januari 1929. 

Gaya khas komik Hergé yang bersih dan rapi, dengan cerita petualangan sang wartawan yang sebelumnya diriset secara mendalam oleh penciptanya, berhasil mencuri hati jutaan pembacanya. Dengan cerdas, Hergé mencampur aduk petualangan dengan misteri, fantasi, komedi, thriller politik, hingga ke fiksi ilmiah. 

Tintin berpetualang ke seluruh penjuru bumi, mulai dari Eropa, Asia, Tibet hingga Amerika, bahkan suatu ketika juga pernah berpetualang di bulan! 

Kisah aksi-komedi yang lintas usia dengan humor-humor slapstick dan intrik yang ringan membuat kisah petualangan Tintin nyaman dibaca, tanpa harus terpengaruh pada situasi dan kondisi. Begitu hebatnya Tintin, bahkan Dalai Lama sekalipun pernah memberikan penghargaan untuk cerita Tintin di Tibet.

Perjalanan Hergé bukan tanpa masalah, pendudukan Belgia oleh Jerman pada Perang Dunia II menyebabkan surat kabar tempat Tintin diterbitkan ditutup. Dua buku kisah petualangan Tintin, yaitu Tintin di Amerika dan Pulau Hitam, dibredel oleh Nazi karena menceritakan dua lokasi seteru Nazi di PD II, yakni Inggris dan Amerika. 

Namun karena tak mau berhenti begitu saja, Hergé melanjutkan Tintin di surat kabar Jerman, dan berhasil menerbitkan karya legendaris seperti Rahasia Kapal Unicorn dan Harta Karun Rackham Merah, disusul Bintang Jatuh. Hal ini justru membuat Hergé sempat dituduh sebagai mata-mata karena bekerja untuk media Jerman.

Hergé meninggal pada 3 Maret 1983 pada usia 76 tahun, dan meninggalkan kisah petualangan Tintin ke-24 yang berjudul Tintin and The Alph-Art berbentuk sketsa tak terselesaikan dengan akhir menggantung. 

Karena Hergé tidak mengizinkan Tintin dirilis oleh penulis dan pelukis lain, Tintin tidak lagi dilanjutkan oleh siapapun. Namun demikian, 23 judul lain Tintin sebenarnya telah cukup untuk menaklukkan dunia. 

Selain format komik, Tintin pernah muncul melalui game, radio, teater, film seri kartun, hingga film layar lebar dan media lain. Begitu ngetopnya Tintin, hingga dua sutradara legendaris Steven Spielberg dan Peter Jackson telah berkolaborasi untuk membuat film animasi 3D Tintin.