
Hampir semua orang suka minum susu. Meski susu diklaim menyehatkan, sebaiknya hindari meminum obat menggunakan air susu. Kandungan zat di dalam susu akan mengurangi daya serap antibiotik dalam tubuh, sekaligus menghambat penyerapan beberapa komponen tertentu dalam obat.
Tidak hanya itu, kandungan kalsium pada susu juga dapat mengganggu efek obat. Jadi saat mengonsumsi obat, biasakan untuk menghindari konsumsi susu, setidaknya hingga 4 jam ke depan.
“Jangan minum obat dengan susu.” Kata-kata itu sering didengar atau diucapkan oleh masyarakat ketika ingin mengonsumsi obat oral. Kenapa susu tidak boleh dicampur dengan obat?
Obat atau antibiotik yang dikonsumsi secara oral bisa efektif bagi seseorang jika dikonsumsi dan diserap dengan baik oleh tubuh. Obat oral harus diserap dari saluran pencernaan hingga bisa masuk ke dalam aliran darah, lalu dikirim ke daerah yang sakit atau mengalami infeksi untuk pengobatan.
Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap obat dengan baik, termasuk keasaman relatif di perut, ada atau tidaknya nutrisi lemak atau nutrisi lainnya, serta apakah ada unsur-unsur tertentu di dalam tubuh seperti kalsium.
Beberapa obat seperti keluarga antibiotik yang mengandung tetrasiklik akan bereaksi dengan susu. Kalsium yang terdapat dalam susu akan mengikat obat atau antibiotik sehingga mencegah penyerapan obat tersebut di dalam tubuh.
Selain itu, ada obat yang baik dikonsumsi setelah makan ataupun sesudah makan, hal ini disebabkan makanan yang dikonsumsi bisa mempengaruhi penyerapan obat.
Karenanya menjadi hal yang sangat penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada botol atau bungkus obat, serta masyarakat sebaiknya selalu menanyakan kriteria obat yang dikonsumsinya pada apoteker.