
Banyak film yang diangkat dari sejarah. Layaknya film sejarah, film itu pun dibuat semirip mungkin dengan sejarah yang terjadi, baik peristiwanya maupun tokoh-tokoh yang terlibat. Untuk keperluan itu tentu dibutuhkan riset agar kisah yang ditampilkan dalam film benar-benar akurat.
Namun, ternyata, ada film-film sejarah yang justru melenceng dari kisah aslinya, atau tidak sesuai dengan versi sejarahnya. Ada pula film sains fiksi yang juga tidak terbukti, bahkan bertolak belakang dengan yang terjadi. Inilah sembilan film yang bisa dibilang “paling kacau” dalam sejarah sinema.
Gladiator
Kaisar Commodus sama sekali bukan sister-complex seperti yang digambarkan dalam film Gladiator. Alkoholik yang kejam, memang benar, tapi tidak secengeng itu. Dia bahkan mampu memerintah lebih dari satu dekade, dan bukan hanya beberapa bulan aja.
Dia juga tidak membunuh ayahnya sendiri, Marcus Aurelius, yang aslinya wafat karena penyakit cacar. Dan terakhir, alih-alih dibunuh di arena gladiator, Commodus sebenarnya dieksekusi di kamar mandinya sendiri.
300
Walaupun film ini mengambil latar berdasarkan kejadian nyata, yaitu Battle of Thermopylae, film ini kebablasan dalam berkreasi. Yang paling kelihatan adalah si Raja Persia, Xerxes, tidak setinggi 8 kaki seperti yang digambarkan Cirque du Soleil.
Lalu konsul di Sparta hanya boleh diikuti oleh orang yang berusia 60 tahun lebih, dan tak ada satu pun orang seperti Theron yang diperankan oleh Dominic West yang berusia 37 tahun. Lalu para pejuang Sparta pergi ke medan perang dengan menggunakan baju besi, bukan hanya celana dalam dari kulit.
The Last Samurai
Orang Jepang di akhir abad 19 tidak menggunakan tenaga dari luar negeri untuk memodernisasi militer mereka. Kalaupun iya, kebanyakan adalah orang Prancis, bukan Amerika.
Karakter Ken Watanabe diambil dari orang bernama Saigo Takamori yang mati karena melakukan bunuh diri, atau “seppuku,” karena menderita kekalahan dan bukan mati karena diberondong peluru.
Lagi pula, diragukan sekali bahwa seorang veteran perang pemabuk berusia 40-an, bahkan yang punya ramput indah, bisa menguasai sumpit dan pedang samurai seahli itu.
Apocalypto
Film ini telah berhasil membuat migrain departemen antropologi. Memang benar suku Maya mengorbankan manusia untuk upacara, tapi bukan untuk Kulkulkan, si dewa matahari, dan hanya petinggi-petinggi yang diambil dalam perang saja yang dibunuh.
Para penginvasi yang datang pada akhir movie seperti pahlawan kesiangan, karena 90% dari penduduk Amerika asli meninggal karena cacar yang ditularkan babi Spanyol yang terinfeksi.
Memoirs of a Geisha
Kedewasaan geisha, atau “mizuage”, hanyalah perubahan penampilan, dimana ia mengubah tata rambut dan pakaiannya. Proses ini tidak melibatkan geisha jadi lebih intim dengan pelanggannya.
Dalam sebuah adegan klimaks, dimana Sayuri menyuguhkan tarian megah pada para penonton, settingnya – seperti sepatu berhak, salju buatan, dan lampu-lampu aneh – lebih kelihatan seperti Studio 54 daripada Kyoto sebelum masa perang.
Braveheart
Mari lupakan sejenak bahwa kilt -semacam rok tradisional Skotlandia- belum digunakan sampai kira-kira 300 tahun setelah William Wallace.
Menurut film ini, pesona dari mata biru Wallace saat perang Falkirk sangat powerful, dia berselingkuh dengan istri raja Edward II, yaitu Isabella dari Perancis, dan menghasilkan Edward II dari hubungan itu.
Tapi berdasarkan buku-buku sejarah, Isabella baru berumur 3 tahun pada saat perang terjadi, dan Edward II baru lahir 7 tahun setelah kematian Wallace.
Elizabeth: The Golden Age
Pada 1585, menurut setting film ini, Ratu Elizabeth berusia 52 tahun – Cate Blanchett baru berumur 36 pada waktu main film – dan ia tidak dilamar oleh orang seperti Ivan the Terrible (yang sudah mati pada zaman itu).
Dan walaupun dalam film dia digambarkan sedang menggiring tentaranya ke Tilbury dengan menunggang kuda putih dan dilengkapi baju besi lengkap dengan pedang, pada kenyataannya sang Ratu hanya bisa menunggang dengan posisi menyamping dan membawa tongkat kecil. Dia lebih seperti mayoret daripada menyerupai Joan of Arc.
The Patriot
Figur perang revolusi Francis Marion, yang diperankan Mel Gibson, bukanlah orang yang berpikiran jauh ke depan demi keluarganya seperti yang digambarkan dalam film. Dia adalah pemilik budak yang tidak menikah (dengan sepupunya) sampai perang usai.
Para sejarawan juga mengatakan bahwa ia sering membunuh Indian Cherokee. Ditambah lagi, di perang Guilford Court House dia berhasil membunuh musuh bebuyutannya dari Inggris? Sebenarnya, bangsa Amerika justru kalah dalam perang itu.
2001: A Space Odyssey
Menurut film ini, pada tahun 2001 manusia sudah berhasil melakukan perjalanan ke Jupiter, debat kecerdasan dengan komputer, dan lompatan kuantum di evolusi manusia. Alih-alih, kita malah dapat Stasiun Luar Angkasa MIR jatuh dari langit, Windows XP, dan Freddy Got Fingered.
Kelihatannya, pelajaran yang kita dapat dari film ini adalah kadangkala jauh lebih baik kalau semua hal di film itu benar-benar tidak terjadi.