
Hollywood cukup banyak memproduksi film-film biografi sejak lama. Film biografi menjadi salah satu cara untuk mendalami dan belajar dari kisah kehidupan orang yang tidak kita dapatkan atau alami sendiri.
Berikut rekomendasi film biografi terbaik dari Hollywood yang bisa memberi gambaran tentang perjuangan seseorang dan segala kompleksitas hidupnya.
1. A Beautiful Mind (2001)
Beautiful Mind bercerita tentang kejadian nyata yang dialami oleh seorang matematikawan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang brilian bernama John Nash.
Satu waktu dia mendapat tugas dari Pentagon untuk memecahkan kode komunikasi Rusia dan secara mengagumkan dia pun berhasil memecahkan kode tersebut.
Selanjutnya Departemen Pertahanan Amerika memasukkan Nash ke sebuah grup yang bekerja untuk memindai surat kabar dan majalah untuk mencari kode-kode rahasia yang terselip di teks.
Pekerjaan tersebut membuat Nash gugup dan perilakunya mulai berubah. Sejak itu, kehidupan Nash mulai berada dalam teror yang dia buat sendiri.
A Beautiful Mind berhasil mendapat empat Academy Award, yakni untuk Best Picture, Best Director, Best Adapted Screenplay dan Best Supporting Actress. Film garapan sutradara Ron Howard ini menghasilkan keuntungan USD313 juta.
2. The Pursuit of Happyness (2006)
Ayah beranak satu yang bernama Chris Gardner (Will Smith) satu hari memberanikan diri mengambil tawaran menjadi sales alat kesehatan. Kemudian dia menguras seluruh tabungannya untuk membeli banyak peralatan kesehatan itu.
Namun sayangnya, tidak ada yang tertarik membeli dagangannya kendati sudah ditawarkan ke banyak orang. Dia semakin frustrasi karena alat kesehatannya tidak laku dan sudah tidak punya uang.
Kesulitan bertambah ketika ia tak punya uang lagi untuk menafkahi kehidupan rumah tangganya. Istri Chris tidak tahan dan pergi meninggalkan Chris.
Alih-alih menyerah, Chris memilih untuk bangkit dan mencoba peruntungan dalam pekerjaan yang lain demi anak semata wayangnya. Dia memulai karier baru sebagai pialang saham, namun tidak serta merta mendapat kesuksesan.
Pil pahit berkali-kali harus dia telan, hingga suatu waktu bahkan tidak mampu lagi membayar sewa rumah yang tengah dia tempati bersama anaknya. Singkat cerita dia terus berjuang dan akhirnya berhasil. Chris malah membuat perusahaan pialangnya sendiri.
Kisah yang mengadaptasi kisah Chris Gardner dari dunia nyata ini telah menyabet beberapa penghargaan. Seperti NAACP Image Award untuk Outstanding Motion Picture kemudian Teen Choice Award untuk Film Pilihan: Drama
3. Mandela: A Long Walk to Freedom (2013)
Film Mandela: A Long Walk to Freedom mengadaptasi kisah Bapak perdamaian dari Afrika Selatan, Nelson Mandela yang disutradarai Justin Chadwick.
Film drama sejarah ini mengambil keteladanan sang tokoh, yang dimulai dari kisah masa kecil kehidupan pemimpin yang dihormati ini di pedesaan Eastern Cape sampai pada 1994 Mandela terpilih sebagai presiden.
Aktor kulit hitam asal Inggris Idris Elba terpilih memerankan Mandela sementara Naomie Harris sebagai Winnie Mandela, istri kedua dari Mandela.
Di film ini juga penonton akan disuguhkan dengan drama Mandela saat gagal membina biduk pernikahan pertamanya serta hubungan dengan anak-anak.
Satu hal yang agak bertolak belakang, dia agak vokal dan tak pernah takut menyuarakan yang benar, sekalipun harus berhadapan dengan penguasa dan masuk sel tahanan.
Hal ini mengingatkan pentingnya rasa kepedulian dan beban dalam mengubahkan tindakan atau pemahaman yang dalam praktiknya tidak benar. Mandela sendiri setelah menonton film ini dikabarkan menangis tersedu dan seperti kembali ke masa lalu yang penuh rintangan.
4. The Theory of Everything (2014)
The Theory of Everything adalah film biografi yang mengisahkan ilmuwan jenius Stephen Hawking. Namun kisahnya banyak berfokus seputar kehidupan percintaannya.
Diceritakan, Hawking jatuh cinta pada mahasiswi sastra Jane Wilde.
Kisah bermula dari kehidupan Stephen Hawking (Eddie Redmayne) di Cambridge. Di sana dia bertemu dengan Jane. Mereka berdua awalnya malu-malu namun seiring berjalannya waktu keadaan semakin cair.
Satu waktu Hawking mendapat musibah, ia terjatuh dan mengalami benturan keras di kepalanya. Peristiwa tersebut yang kemudian membuatnya didiagnosis menderita motor neuron disease.
Sebuah penyakit yang akan membuat seluruh otot dalam tubuhnya tidak berfungsi, meski kemampuan otak tidak akan menurun. Dokter pun sempat memvonis bahwa hidup Hawking hanya bisa bertahan dua tahun pasca kecelakaan tersebut.
Namun Hawking tidak menyerah. Karena di saat yang sama, Jane menyatakan akan tetap setia menemani Stephen dengan segala kondisi fisiknya. Lambat laun keadaan Hawking semakin parah, ia tidak mampu berdiri lagi sehingga membuat dia harus menghabiskan sisa hidup di kursi roda.
5. Bohemian Rhapsody (2018)
Film drama musikal Bohemian Rhapsody ini mengangkat kisah mendiang Freddie Mercury yang sukses bersama band rock alternatifnya, Queen.
Kisah panjang Queen selama 15 tahun dibuat padat menjadi 2 jam 13 menit. Kendati begitu, sang sutradara masih berhasil menampilkan kisah-kisah monumental yang telah dilalui band dengan empat personel itu.
Kisah berawal saat Freddie muda berkunjung ke sebuah bar. Di sana dia melihat penampilan band Smile. Satu waktu vokalis band tersebut memutuskan untuk keluar. Singkat cerita Freddie pun menawarkan diri untuk menjadi vokalis band itu.
Perjalanan pun dimulai, Freddie yang memang punya karakter gila kerap membuat lagu untuk band tersebut hingga akhirnya terkenal.
Selain kisah Queen, penonton juga akan mendapatkan tontonan dari kisah percintaan Freddie dengan seorang wanita yang berujung pahit. Namun dia malah menemukan kekasih baru di akhir film.
Salah satu film biografi terbaik ini akan menampilkan satu konser terakhir Freddie sebelum jatuh sakit karena HIV/Aids. Menariknya konser tersebut adalah untuk mengumpulkan dana bantuan untuk para penyintas penyakit yang juga dideritanya.