4 Hotel Mewah yang Dibangun di Bekas Penjara Menakutkan


Masuk hotel, tapi seperti masuk penjara, itulah yang terjadi jika kita memasuki hotel yang dibangun di bekas penjara. Memangnya ada hotel semacam itu? Ada. Hotel-hotel berikut ini dibangun di bekas penjara, dan, meski tampil mewah, tapi juga masih mempertahankan bekas-bekas penjara, seperti jeruji besi, dan semacamnya.

1. Malmaison Hotel, Oxford 

Bangunan yang ditempati hotel ini dulu menjadi bagian dari Kastil Oxford yang berfungsi sebagai penjara bagi para pemberontak. Kastil ini pernah mengalami perombakan besar pada abad ke-18, hingga akhirnya ditutup pada tahun 1996. Setelah terbengkalai cukup lama, pada tahun 2005 aset sejarah ini diubah menjadi hotel berkapasitas 94 kamar.

Sebagian besar kamar merupakan hasil perpaduan tiga sel. Pintu-pintu besi dibiarkan seperti adanya, sementara tangga besi dan pintu-pintu baja tebal masih bisa disaksikan di atrium umum. 

Terletak di kawasan strategis di pusat kota akademik yang kaya sejarah, Oxford, pengunjung cukup berjalan kaki saat hendak menuju terminal bus dan stasiun kereta. 

2. Hostel Celica 

Tak kurang 80 artis terlibat dalam proses pembangunan hotel ini. Sebanyak 20 sel penjara dipermak menjadi kamar berdesain artistik, bersanding dengan kamar-kamar baru di sisi lain gedung. Sebagian elemen penjara, seperti pintu berjeruji besi, dibiarkan apa adanya. Hostel Celica menempati bangunan bekas penjara militer di masa kerajaan Austro-Hungarian.

Penjara terus digunakan meski kerajaan telah terpecah. Yugoslavia memisahkan diri, lalu disusul Slovenia. Tentara Yugoslavia yang kalah dalam perang perebutan kemerdekaan kemudian meninggalkan bangunan ini. 

Hostel berlokasi di jantung kota Ljubljana, Slovenia, hanya 300 meter dari stasiun kereta api, dan 700 meter dari pusat kota. 

3. Langholmen Hotel 

Hotel ini berada di pulau Langholmen yang dijuluki Green Island. ia menawarkan lingkungan yang menyenangkan. Memiliki pantai menawan dan lintasan joging di kawasan bersejarah. 

Bangunan hotel awalnya merupakan penjara terbesar di Swedia, dengan kapasitas lebih dari 500 sel. Rumah tahanan ini berdiri pada tahun 1874, tapi kemudian dihancurkan pada tahun 1982.

Kamar-kamar Langholmen Hotel didesain modern tanpa menghilangkan corak aslinya. Saat membuka pintu kamar, pengunjung akan tetap merasa masuk bui. Tersedia pilihan kamar berukuran satu atau dua sel yang digabung. Bagi pengunjung yang ingin mengetahui sejarah pulau bisa pergi ke Prison Museum. 

4. Liberty Hotel 

Hotel yang dikelola The Leading Hotels of the World ini menempati bangunan bekas penjara Charles Street yang didirikan pada tahun 1851, tetapi kemudian ditutup pada tahun 1990 setelah pemerintah Amerika memvonisnya telah melanggar hak asasi para narapidana karena kapasitasnya yang melebihi batas normal. Para penghuni sel kemudian direlokasi ke tahanan baru di Suffolk County.

Saat berganti menjadi hotel, sebagian interiornya dipertahankan. Sel-sel narapidana masih bisa disaksikan di bagian lobi. Sementara bangunan asli berbahan batu granit dan kubah unik di atap tetap dirawat sebagai ciri khas hotel. 

Liberty Hotel terletak di kawasan sibuk di kaki Beacon Hill, Boston, tepatnya di sudut jalan yang berbatasan dengan sungai Charles.